-->

Kekuatan Nasional Dalam Menjamin Kelangsungan Hidup Berbangsa dan Bernegara

Pengertian Kekuatan Nasional
1. Kekuatan
a. Pengertian kekuatan
Kekuatan adalah kekuatan manusia atas pemikiran dan tindakan manusia lainnya, fenomena atau gejala yang dapat ditetukan manakala manusia atau sama lain dalam hubungan atau pergaulan sisoal.
Secara fisiologi, kekuatan adalah kemampuan neuromoskuler untuk mengatasi thana beban luar dan beban dalam,

b. Macam-macam kekuatan
Kekuatan dapat dibedakan atas beberapa jenis, diantaranya:
  • Kekuatan umum
    Kekuatan umum adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem otot dalam mengatasi tahnan atau beban. Kekuatan umum merupakan dasar yang melandasi seluruh progam pelatihan kekuatan, sehingga dilatihkan pada periodiasi persiapan awal.
  • Kekuatan khusus
    Kekuatan khusus adalah kemampuan sekelompok otot yang diperlukan dalam aktivitas cabang olahraga tertentu yaitu pecak silat. Kekuatan khusus dilatihkan pada periodisasi persiapan tahap akhir.
  • Kekuatan maksimal
    Kekutan maksimal kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melawan atau menganggat beban secara maksimal dalam stu kali angkat. Kekuatan maksimalsangat diperlukan dalam cabang olahraga pencaksilat, cara meningkatkan kekuatan maksial dapat dilakakuan dengan dua metode yaitu metode hypertropie dan metode neural.

2. Nasional
a. Penegrtian Nasional
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, nasional adalah suatu perbuataan/kelakuan/sikap yang menggambarkaan kebangsaan, cinta dengan bangsa dan tanah air sendiri yang mana rasa/sikap tersebut tertanam karena adanyaa rasa bangga kepada suatu bangsa sendiri.

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan memperahankan kedaulatan sebuah negara(dalam bahsa inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa”kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber dari teori romantise yaitu “identitas budayaa”, debat liberalisme yang menggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyt, atau gbungn kedua teori itu.

Ikatan nasionalisme tumbuh ditengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.ikatan ini terjadi saat manusia mulaai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahanan diri sangat berperan dan mendorog mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantugan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu renda. Ikatan ini pun nampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyeenrang atau menaklukkan suatu negeri. Namun bila suasananya aman driserangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.

Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentraman yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamma, seperti yang dinyatakan dibawah. Para ilmuan politik biasanya mengumpulkan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nsional sosialisme, pengasingan, dan sebagainya.

3. Beberapa bentuk dari nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukan sebagian atau semua elemen tersebut.

a. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme dimana negara memproleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”,”perwakilan politik”. Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adlah buku berjudul Du contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia “mengenai kontrak sosial”)

b. Nasionalisme etnis
Adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah maasyarakat. Dibangun oleh Johan Gottfried von Herder, yang memperkenalkn konsep Volk(bahasa Jerman untuk “rakyat”)

c. Nasionalisme romantik (nasionalisme organik, nasionalisme identitas)
Adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi (“organik”) hasildari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya “Grimn Bersaudara” yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis jerman.

d. Nasionalisme Budaya
Adalah oleh kebenaran politik dan budaya bersama dan bukanya :sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan budaya. Unsur ras telah dibelakangkan dimana golongan Manchu sertaras-ras minoritas lain masih dianggap Tionghoa.

e. Nasionalisme kenegaraan
Ialah variasi nasionalaisme kewarganegaraab, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak unversal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat dempkrasi. Penyelenggaraan sebuah ‘nation state’ adalah suatu argumen yang ulang, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri.

f. Nasionalisme Agama
Ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dan persamaan agama.. walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampurkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereke yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut BJP bersumber agama hindu. Namun demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya merupakan simbol buknnya motvasi utama kelompok tersebut.

4. Pengertian Kekuatan Nasional
Kekuatan nasional adalah kekuatan kita/ dalam negeri sendiri, bilamana dalam suatu negara kekuatannya sudah bagus dari semua segi maka rakyat yang ada dalam suatu negeri terta tidak tersebut pastimengalami kemakmuran serta tidak tergantung akan dunia lain/dunia internasional, bahkan yang yerjadi sebaliknya dunia lain akan tergantung kepada tetangganya, dengan adanya toleransi hubungan bertetangga maka warna keluarga yang sudah kaut tersebut mepegaruhi lingkungan dimana dia tinggal, dan tentunya keluarga yang kuat di interpesensi apalagi di intimidasi begitu juga yang terjadi dalam suatu negara, negara yang sudah kuat tidak bisa diinterpresensi dan intimidasi oleh negara lain dan dia begitu dihargai negara lainnya bahkan nyaris ditakuti, tetapi untuk Indonesia itu mustahil saat ini entah esok lusa.

Inti Kekuatan Nasional
Negara merupakan bentuk abstraks dari sejumlah individu yang mempunyai kesamaan ciri khas tertentu, dan ciri khas inilah yang menjadikan mereka anggota negara yang sama. Pada zaman dahulu kekuatan nasional berasal dari kolektifitas kekuasaan dan cita-cita yang ditentukan oleh ikatan darah, agama atau kesetiaan bersama terhadap raja atau pemimpinnya. Pada masa sekarang, kekuatan berasal dari kekuasaan masyarakat yang membentuk jaringan peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta alat-alat kelembagaan yanag mengendalikan gerakan perorangan, sehingga gerakan perorangan tersebut tidak membahayakan masyarakat, karena mereka akanditindak atau dilemahkan sama sekali atau bahkan didukung penuh. Masyarakat akan mengidentifikasikan dirinya dengan negara, serta membandingkan dirinya dengan warga negara asing. Sebagai contoh warga Amerika serikat, sebagai bagian dari dengan negara yang sangat kuat dan mempunyai kemampuan industri serta kekeayaan material yang sangat besar pula, maka mereka akan dapat menyanjung diri sendiri dan merasakan suatu kebanggaan yang sangat besar pula, gejala psikologis ini mendapat dukungan dalam peraturan kebijaksanaan dan lembaga negaranya.

Sehingga masyarakat tersebut dapt menjadi pendukung negara yang paling agresif untuk kekuatan nasional dibidang politik international, kelompok inilah yang dapat memberikan warna pada politik luar negri suatu bangsa. Tetapi ada juga masyarakat yang menolak untuk mengidentifikasikan diri mereka erat dengan negara mereka, atau bahkan lebih senang menunjukan bahwa mreka erat dengan musuh negara.

Walaupun bangsa Indonesia berjuang menghadapi tentara asing (penjajah) maupun konflik internal didalam negeri dengan berbagai latar belakangnya, namun bangsa indonesia tetap utuh dalam wadah negara kesatuan republik indonesia. Hal ini menunjukan bahwa bangsa dan negara Indonesia mempunyai keuletan dan ketangguhan (ketahanan) dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya(National Survival). Oleh karena itu, dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup, bangsa Indonesia harus mempunyai tannas(national resillience). Tannas itu harus dibina dan ditingkatkan sejalan dengan perkembangan bangsa indonesia dan linkungan strategiknya.

Rumusan terakhir tannas, merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa. Di dalamnya mengandung “keuletan dan ketangguhan’’yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan itu kita perlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG), yang datang daridalam atau dari luar, yang langsung atau tidak langsung membahayakan identitas, integritas, kelngsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.

Kondisi suatu bangsa selalu berubah-ubah sejalan dengan perkembangan waktu zaman dan sejalan dengan upaya yang diselenggarkan oleh seluruh bangsa melalui pembangunan nasional, jadi kondisi suatu bangsa itu tidak statis. Ancaman yang dihadapi dari waktu ke waktu tidak selalu sama, baik jenis maupun intensitasnya. Oleh karena itu, tannas harus selalu dibina dan ditingkatkan sesuai dengan kondisi serta ancaman yang dihadapi. Inilah maksudnya dengan “kodisi dinamik” pada tannas.

Tannas(ketahanan nasional) merupakan tingkat keuletan dan ketangguhan bangsa, dalam menghimpun dab mengembangkan segala kekuatan yang ada menjadi kekuatan nasional, untuk mengatasi segala macam ancaman-tantangan-hambatan dan gangguan yang membahayakan bangsa dan negara.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tannas ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara (kemampuan mengejar cita-cita nasional)

Konsep tannas yaitu:
  1. Keuletan 
  2. Ketangguhan 
  3. Ancaman 
  4. Tantangan 
  5. Hambatan 
  6. Gangguan 
  7. Identitas 
  8. Integritas

Selanjutnya, tannas merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan sistem kehidupan nasioanal, oleh karenanya ia merupakan upaya menciptakan kondisi sistem kehidupan nasional.

Sistem kehidupan nasional yang diciptakan adalah kondisi kehidupan nasional pada suatu saat. Hal ini karena adanya dinamika kehidupan bangsa dan negara serta dinamika bentuk ATHG yang kita hadapi dari suatu saat ke saat lainnya.

Selanjutnya karena tannas mencakup seluruh aspek kehidupan nasional maka berdasarkan kesepakatan(konsensus) aspek kehidupan nasional bangsa indonesia dikelompokan sebanyak delapan gatra(model penyerdahanaan dari aspek kehidupan yang saling terkait satu sama lain). Kedelapan gatra tesebut (Astgrata)dikelompokan lagi menjadi dua kelompok, yaitu tiga gatra alamiah(Trigatra) dan lima gatra sosial(pancagatra)

a. TRIGATRA
Kelompok gatra alamiah adalah:
  1. Geografi 
  2. Kekayaan alam 
  3. Demografi(kependudukan)

b. PANCAGATRA
Kelompok gatra sosial adalah:
  1. Ideologi 
  2. Politik 
  3. Ekonomi 
  4. Sosial budaya 
  5. Hankam

Asas tannas yaitu :
  1. Pendekatan kesejahteraan dan keamanan 
  2. Komprehensif dan integral

Sifat tannas yaitu :
  1. Manunggal 
  2. Mawas ke dalam dan ke luar 
  3. Kewibawaan 
  4. Berubah menurut waktu 
  5. Tidak membenarkan adu kekuatan atau adu kekuasaan 
  6. Percaya pada diri sendiri

Fungsi tannas sebagai:
  • Doktrin perjuangan nasional 
  • Pola dasar pembangunan nasional 
  • Metode pembinaan kehidupan nasional

Unsur-unsur Kekuatan Nasional
Untuk menentukan kekuatan dari suatu bangsa, maka faktor-faktor dan komponen-komponen yang harus dipertimbangkan adalah:

1. Geografi
Letak geografis merupakan andalan kekuatan yang memengaruhi politik luar negeri suatu negara. Misalnya, sebuah fakta bahwa Amerika Serikat terpisah oleh samudera Atlantik yang mengurangi dampak politik yang berkecamuk di benua Eropa dan Asia. Dengan kata lain, letak geografis Amerika Serikat tetap menjadi faktor dasar pertimbangan oleh politik luar negeri global. Geografi merupakan faktor yang paling stabil dan merupakan andalan kekuatan dari suatu negara. Sebagai contoh, amerika serikat merupakan suatu negara dengan benua sendiri yang dibatasi dan dipisahkan dengan benua eropa dan asia oleh perairan yang sangat luas, dan bukan langsung berbatasan dengan negara lain, misalnya perancis, cina dan rusia.

Hal ini menjadikan pertimbangkan bagi negara lain untuk melaksankan politik luar negerinya. Geografis negara-negara yang berbatasan langsung dengan geografis negara lain tentu sering menimbulkan konflik diantara dua negara tersebut. Hal inilah yang menjadikan letak geografis tersebut menguntungkan atau tidak bagi suatu negara. Negara-negara yang berbatasan langsung akan lebih sering mengalami konfik perbatasan kekuasaan wilayah negara.

2. Sumber Daya Alam
Faktor ini melingkupi ketersediaan pangan, potensi minyak bumi, bahan mentah, dll. Dalam kasus ketersediaan pangan, negara yang menikmati sumber pangan yang besar tidak perlu mengalihkan politik luar negeri dari kepentingannasionanya, dengan menjamin penduduknya tidak akan mengalami kelaparan. Bahan mentah pada zaman perang hingga zaman industri modern menjadi bahan utama pengolahan industri. Negra dengan bahan mentah melimpah dan memiliki akses mudah menguasainya di luar teritori negara, sangat berimplikasi pada kekuatan nasional negara tersebut.

Sumber daya alam merupakan faktor paling stabil lainnya selain geografis. Komponen sumber daya alam meliputi:

  • Pangan negara yang menikmati swasembada pangan tidak perlu mengalihkan energi nasional dan politik luar negerinya dari tujuan utama yaitu menjamin penduduknya tidak kekurangan pangan atau kelaparan pada saat perang. 
  • Bahan mentah dibebaskannya energi atom uranium dan pemakaian energi tersebut untuk perang, segera mengubah hierarki aktual dan potensial negara-negara mengingat kekuatan mereka masing-masing. Seperti Amerika serikat, uni soviet, kanada, cekoslowakia, dan uni afrika selatan. 
  • Minyak mentah minyak sebagai sumber energi telah menjadi semakin bertambah penting untuk industri dan perang, sebagian besar dari senjata dan kendaraan yang digerakan dengan minyak, akibatnya negara-negara yang banyak sekali memilki endapan minyak memperoleh kekuatan dalam urusan internasional

3. Kemampuan Industri
Negara dengan cadangan bahan mentah yang besar, namun tidak sepadan dengan pranata industri yang memadai tidak menjadikannay sebagai kekuatan politik global. Jadi tidak dipungkiri industri sangat identik dengan kekuatan besar dalam perubahan politik dunia.

4. Kesiagaan militer
Ketergantungan kekuatan nasional atas kesipaan militer sangat jelas, dengan memerlukan pranata militer yang apuh mendukung politik luar negeri yang ditempuh oleh negra. Unsur kesiagaan militer disini melingkupi penguasaan teknologi, kualitas kepemimpinan militer yang berpengaruh atas kekuatan nasional, dengan memiliki peimikiran baru pada siasat dan taktik. Namun negara dengan pemimpin yang tangkas akan menjadi negara yang lemah apabila tidak memiliki jumlah pasukan yang besar dan berkualitas.

Komponen kesiagaan militer meliputi:
  • tenologi, 
  • kepemimpinan, 
  • kuantitas dan kualitass angkatan bersenjata.

5. Penduduk
Tidak tepat untuk mengatakan bahwa semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula kekuatan nasional. Misalnya kasus RRC, yang memiliki penduduk 1,3 miliyar, dan India berpenduduk 1 miliyar, tidak menjadikan diri mereka kekuatan superpower global. Jumlah penduduk yang besar dan erkualits dapat dapat digunakan untuk menggerakan roda gerak industry, militer. Semakin besar jumlah penduduk suatu negara, maka semakin besar pula kekuatan negara tersebut, karena ukuran penduduk merupaka salah satu faktor tempat berijak kekutan nasional, oleh sebab kekuatan sebuah negara selalu relatif dengan negara lain, yang membedakan kekuatannya adalah jumlah penduduknya. Tanpa jumlah penduduk yang besar, tidak mungkin mendirikan dan terus menjalankan pabrik industri yang diperlukan untuk melaksanakan perang modern, untuk mengirimkan prajurit ke medan perang didarat, laut, udara dan akhirnya untukmengisi kader-kader pasukan yang jumlahnya jauh melebihi jumlah pasukan tempur, harus menyediakan pangan, alat transportasi dan komunikasi, amunisi serta senjata. Itulah sebabnya negara-negara imperalis seperti Nazi jerman dan Fasis Italia, memakai pertumuhan itu sebagai dalih ideologi untuk melakukan nekspasi uang imperealistis.

Hubungan kekuatan nasional dengan Internasional
Semua kepentingan yang dimiliki oleh pelaku hubungan internasional harus diwujudkan demi untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara. Modal utama untuk mewujudkan sebuah kepentingan adalah dengan memiliki kekuatan nasional. Kekuatan nasional dalam konteks hubungan internasional memiliki arti sebagai alat suatu negara untuk mengontrol atau setidaknya memengaruhi negara lain atau hasil dari suatu peristiwa (Griffith, 2002). Morgenthau mendefinisikan power sebagai suatu hubungan di antara dua aktor politik dimana aktor A memiliki kemampuan untuk mengontrol atau mengendalikan pemikiran dan tindakan aktor B (Couloumbis & Wolfe 86 : 1990). Pendapat lain menyatakan bahwa kekuatan nasional diciptakan sebagai hasil pemikiran yang berdasarkan kajian empiris antar negara dari kekuatan nasional yang digunakan untuk mengadakan hubungan internasional yang dapat berupa kerja sama maupun konflik antar negara (Bueno de Mesquita, 223 : 2003). Kekuatan nasional digunakan pelaku hubungan internasional untuk mencapai kepentingan nasional. Dengan demikian, kekuatan nasional adalah kemampuan mengontrol pelaku hubungan internasional yang lain sehingga dapat memengaruhi satu sama lain.

Menurut metode yang dilakukan,kekuatan nasional secara umum dibagi 3, antara lain hard power, soft power dan smart power. Hard power adalah kemampuan negara untuk mengontrol negara lain dengan kekuatan militer dan ekonomi. Kekuatan ini cenderung berupa pemaksaan. Misalnya politik dumping yang dilakukan China terhadap barang buatan Indonesia. Barang-barang produksi China dijual di Indonesia dengan harga yang jauh lebih murah daripada barang yang diproduksi di Indonesia padahal kedua barang tersebut memiliki jenis yang sama. Hal ini mengakibatkan turunnya permintaan terhadap barang produksi Indonesia.

Sedangkan soft power adalah kemampuan suatu negara untuk memengaruhi negara lain dengan jalan diplomasi. Kekuatan ini tidak mudah terlihat dan cenderung lemah. Sebagai contoh pada konflik Israel dengan Pakistan. Setelah apa yang dilakukan Israel terhadap Pakistan, hal ini menarik perhatian warga dunia. Hampir seluruh negara mengecam tindakan Israel tersebut. Dalam hal ini Pakistan memiliki kekuatan dalam bentuk dukungan internasional. Smart power adalah gabungan dari kelebihan dari kedua kekuatan tersebut. Seperti Amerika Serikat, bukan hanya memiliki armada militer yang kuat, tetapi juga memiliki hubungan baik antar negara yang menjadikan Amerika Serikat sebagai negara super power.

Proses Kekuatan Nasional di Indonesia
Letak geografis Indonesia yang strategis dan menguntungkan karena berada di di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan juga terletak pada daerah lipatan muda, sangat dimungkinkan pengesploitasian terhadap sumber-sumber mineral seperti minyak bumi, batu bara, besi nikel dan lain-lain. Indonesia juga merupakan negara yang mempunyai wilayah yang luas. Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sumber daya alam merupakan asset yang sangat berharga bagi kelangsungan bangsa dan negara. Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang begitu melimpah tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan terdiri dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak. Sumber daya alam ini dapat digunakan oleh negara untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Hal ini tentunya sangat menyokong kelangsungan kehidupan bagsa dan negara.

Sumber daya mempunyai arti penting dalam kekuatan nasional di bidang ekonomi. Sumber daya alam beerupa keanekaragaman hayati yang melimpah menyediakan lebih dari 100 spesies pohon kayu dengan nilai ekspor sekitar $ 4,5 milyar setiap tahun, sementara devisa dari hasil hutan non-kayu mencapai $ 300 jutaper tahun. Sector perikanan Indonesia menyumbangkan sekitar US $ 2 milyar. Hal ini merupakan pendapatan negara yang dappat dalam hal kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Selain sumber daya alam, sumber daya menusia Indonesia juga merupakan komponen dalam kekuatan nasioanal Indonesia dan merupakan unsure yang yang sangat menentukan dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang berjumlah kurang lebih 240 jiwa merupakan nilai plus bagi Indonesia di mata dunia, di mana profil demografi Indonesia memiliki kekayaan yang sangat besar dan luar biasa. 60% dari total populasi di Indonesia adalah penduduk yang masih berusia 39 tahun atau yang lebih muda sehingga tingkat produktivitasnya pun lebih tinggi. Maka dengan proses edukasi dan pemberian insentif baik fiskal maupun non fiskal, maka akan membuahkan produktivitas dan profitabilitas yang besar, dan secara tidak langsung membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi. Penduduk muda Indonesia dengan ide-ide segar dapat membawa peningkatan di Indonesia, serta daya kritis mereka dapat member perbaikan bagi keadaan sosiopolitik Indonesia yang sedikit menurun, hal ini terlihat dengan banyaknya kaum muda yang melakukan kritisasi terhadap kebijakan-kebijkan pemerintah yang memperlihatkan bahwa kaum muda selalu melek akan keadaan negara, serta banyaknya kemenangan yang di peroleh oleh kaum muda dalam perlombaan taraf internasional juga merupakan cerminan kualitas anak muda Indonesia yang sangat maju dan bersaing.

Letak Indonesia yang berada diantara 2 benua yaitu Asia dan Australia membuat Indonesia bisa menjalin hubungan baik dengan negara – negara di kedua benua itu. Posisi tersebut selain juga berada di antara dua samudera membuat Indonesia berada di jalur lalu lintas internasional dan dapat menjadi tempat transit jalur perdagangan dunia. Hal itu membuat Indonesia dapat membuat hubungan baik dengan negara lain. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan penghasilan dari adanya perdagangan tersebut. Pendapatan tersebut bisa digunakan untuk menambah anggaran di berbagai sector.

Indonesia juga merupakan pasar besar bagi berbagai produk dunia, sehingga memberikan banyak wadah bagi investor dalam menanamkan sahamnya, yang secara langsung ataupun tidak langsung memberikan suntikan segar bagi Indonesia dalam meningkatkan pendapatan baik memalui pajak dan sector lain, serta dari bentuk perekonomian Indonesai ini memmacu para pengusaha local untuk lebih memperluas daya kreatifitas mereka guna lebih memiliki wadah untuk apresiasi sehingga dapat bersaing sacara global.

Sumber :

Sunarto. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang: Unnes Press
Amin, Zaenul Ittihad. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka
Surya Laksana, Bagus. 2012. Kekuatan Nasional dalam Hubungan Internasional. http://bagus_surya-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-61507-Pengantar%20Ilmu%20Hubungan%20Internasional-Kekuatan%20Nasional%20dalam%20Hubungan%20Internasional.html(diunduh tanggal 4-10-12013 pukul 16:24)
Radcliffe, Jey. 2012. Goresan Kisah. http://arvinradcliffe.blogspot.com/2012/05/3-jenis-kekuatan-nasional-indonesia.html (diunduh tanggal 4-10-2013 pukul 16:29)
Weiz, Fajar. 2012. http://fajarweiz.blogspot.com/2012/09/kekuatan-nasional-indonesia.html (diunduh pada tanggal 4-10-2013 pukul 17.00)

0 Response to "Kekuatan Nasional Dalam Menjamin Kelangsungan Hidup Berbangsa dan Bernegara"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel