Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Tantangan Globalisasi
Januari 20, 2016
1 Comment
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Istilah pendidikan IPS dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di AS (Marsh, 1980; Martoella, 1976). Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya (Kosasih, 1994).
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan pengertian dan tujuan dari pendidikan IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan (Kosasih, 1994), agar pembelajaran Pendidikan IPS benar-benar mampu mengondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik untuk menjadi manusia dan warga negara yang baik. Hal ini dikarenakan pengondisian iklim belajar merupakan aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan (Azis Wahab, 1986).
Pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada peserta didik. Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencecoki atau menjejali peserta didik dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di sinilah sebenarnya penekanan misi dari pendidikan IPS. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa (Kosasih, 1994; Hamid Hasan, 1996).
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pembelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998). Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agarsurvive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. pengembangan keterampilan pembuatan keputusan. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral. Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society’ dan mengembangkan kemampuan siswa mengunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.
Globalisasi merupakan suatu tantangan besar bagi masa depan bangsa dan negara. Disatu sisi setiap negara tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi, namun tidak akan mungkin menutup diri ditengah ketergantungan terhadap negara lain. Tak terkecuali dengan Indonesia. Bangsa Indonesia tidak begitu mengglobalisasi yang akhirnya dapat melunturkan identitas serta jati diri bangsa dan dampak globalisasi yang terjadi dalam masyarakat tentu saja juga akan berpengaruh pada setiap negara dan anggota masyarakat dan lebih luas sebagai bangsa Indonesia. Berbagai macam reaksi masyarakat sebagai respon mereka terhadap arus globalisasi. Sebagai contohnya banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia misalnya cara berpakaian, masyarakat sering mencotoh cara berpakaian orang barat yang vulgar dan terbuka. Meskipun begitu masyarakat tidak kehilangan jati diri bangsa mereka yang lembut dan mempunyai tata krama yang baik. Bangsa Indonesialah yang tidak menutup diri terhadap negara lain. Indonesia selalu tetap menjalin kerja sama dengan negara lain untuk mengendalikan arus globalisasi dibidang ekonomi. Kerja sama ini dilakukan untuk mempertahankan tatanan dakam berbagai bidang baik bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya yang lebih baik dan stabil.
PERAN, PENGARUH SERTA UPAYA PENDIDIKAN IPS TERHADAP TANTANGAN GLOBAL
a. Peran Pendidikan IPS
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Dalam hal ini Pendidikan IPS memiliki peranan yang diandalkan sebagai wahana untuk membina budaya dan karakter manusia sehingga kelak mereka menjadi warganegara yang berkarakter indonesia ditengah tantangan global. Agar budaya dan karakter itu tercapai Pendidikan IPS bisa dikembangkan agar menarik dan mampu membina budaya dan karakter secara efektif dan efisien yang pada gilirannya bisa diandalkan menjadi warga negara yang berbudaya dan berkarakter ke-Indonesiaan.
Dalam konteks pembangunan budaya dan karakter bangsa, Pendidikan IPS memiliki peran yang relevan untuk membina warganegara dalam membangun karakter bangsa, sehingga perlu dididik dan dibina agar menjadi warga negara yang memahami dan memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajibannya. Pembelajaran Pendidikan IPS bisa dikembangkan menjadi wahana yang efektif untuk menamkan pemahaman terhadap bahan pembelajaran, sikap dan keterampilan untuk berbudaya dan berkarakter indonesia. Hal ini dapat diupayakan dengan pembelajaran Pendidikan IPS yang kondusif dan produktif untuk memberikan pengalaman belajar melalui perlibatannya secara proaktif dan interaktif.
b. Pengaruh Era globalisasi dalam Pendidikan IPS
1) Semakin dimudahkan dalam akses informasi.
Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah mempermudah pekerjaan manusia, khususnya dalam hal akses informasi. Internet kini sudah menjadi kebutuhan tersendiri. Dengan internet, masyarakat dapat mengakses informasi dalam waktu yang sangat singkat. Informasi yang diakses tidak terbatas dalam negeri, melainkan dari seluruh dunia dapat diperoleh melalu internet. Bagi siswa tentu ini sangat memudahkan bagi mereka untuk memperoleh sumber belajar lain, disamping dari buku dan penjelasan guru.
2) Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang profesional dan berstandar internasional dalam bidang pendidikan.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah pendidik. Apaila pendidikan dilakukan dilaksanakan secara berkualitas dan mengikuti perkembangan arus globalisasi maka akan menghasilkan lulusan yang siap kerja seuai dengan keahliannya, termasuk dihasilkannya tenaga pendidik yang pofesional dan berstandar internasional. Hal ini tentunya akan membawa perkembangan positif bagi peserta didik yang diajarnya kelak, yaitu dihasilkannya lulusan yang berkualitas.
3) Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Globalisasi pendidikan terjadi secara mengglobal atau mendunia, segala perubahan-perubahan aspek pendidikan terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Apabila perkembangan globalisasi dapat diikuti dan disesuaikan dengan tepat, maka akan membuat kualitas pendidikan Indonesia memiliki standar yang sama atau lebih bagus dari negara-negara lain. Sehingga pendidikan di Indonesia dapat disejajarkan atau mampu bersaing dengan negara-negara lain.
4) Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, apabila pendidikan dilaksanakan secara berkualitas dan mengikuti kebutuhan dan perkembangan globalisasi, maka akan menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia Internasional.
5) Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang meningkatkan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Demi terselenggarakannya pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas, tidak mungkin mempertahankan struktur dan metode pendidikan yang sudah ada. Semua harus menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi berupa media pembelajaran berbasis komputer, internet atau sejenisnya. Selain itu diperlukan juga evaluasi terhadap kurikulum yang sudah ada sehingga dapat dilakukan pembenahan pada rancangan kurikulum selanjutnya. Pemanfaatan teknologi baru, seperti komputer dan internet, telah membawa perubahan yang luar biasa dalam dunia pendidikan dan sudah menjadi pemandangan biasa dalam praktik pembelajaran di sekolah di Indonesia. Selain itu akibat kemajuan teknologi, pola pengajaran pada dunia pendidikan pun juga turut berubah. Apabila dulu, guru hanya menulis dengan sebatang kapur untuk menulis, menggambar sederhana serta menggunakan media-media elajar sederhana, kini dengan komputer, tulisan, gambar, suara, film dan lain-lain dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi materi belajar.
Upaya Pendidikan IPS dalam Era Global
Ada berbagai upaya yang dilakukan Pendidikan IPS dalam menghadapi tantangan global, antara lain:
1. Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS di era global tidak hanya dituntut bisa memberikan pengetahuan kepada peserta didik baik dalam teori maupun praktik melainkan juga memperhatikan aspek berpikir dan juga pengembangan pola nalar dari peserta didik. Dengan pengembangan pola penalaran dan pemikiran ini maka secara otomatis kita akan dapat mengembangkan reflex berpikir. Pengembangan pada reflex ketrampilan berpikir serta penekanan pada reflex nilai sangat pentingdilakukan oleh peserta didik dalam melakukan suatu pembelajaran.Kemampuan berpikir yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu potensi yang harus dapat dikembangkan. Karena suatu kemampuan yang dimilikinya atau power resources memiliki peranan yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Konsepsi pendidikan berpikir tersebut nantinya digunakan dalam pengadministrasian pendidikan yang lahir sebagai respons yang nantinya dapat disumbangkan dalam berbagai dimensi. Kualitas berpikir yang tinggi, nantinya akan berpengaruh langsung terhadap kemampuan intelegensi seserorang itu sendiri. Konteks pendidikan berpikir ini akan dapat menggali kemampuan seseorang untuk menampakkan ide-ide brilian yang dimilikinya untuk nantinya dapat diaplikasikan ke permukaan.
2. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran IPS
Penemuan teknologi sangat membantu dalam bidang pendidikan IPS. Kemajuan teknologi sangat berkontribusi besar dalam konteks pembelajaran IPS. Karena antara guru dan siswa akan dapat mengakses bahan pembelajaran yang baru untuk kemajuan dalam pembelajaran IPS. Agar tidak terjadi penyimpangan terhadap penggunaan teknologi yang dapat menimbulkan pergeseran terhadap nilai cultural masyarakat, kondisi cultural masyarakat sangat mutlak diperhatikan. Untuk itu kita sebagai pembelajar maupun pengajar, harus mampu memilih dan memilah mana informasi yang baik dan mana informasi yang tidak baik. Untuk itu peran ekstra dari seorang guru sangat diperlukan, karena jika hanya mengandalkan kemampuan politisi dan praktisi pendidikan belum tentu akan menimbulkan efek yang baik saja. Seorang guru tidak hanya berperan sebagai transfer ilmu kepada murid-muridnya, akan tetapi seorang guru harus mampu mentranspormasi ilmu-ilmu kepada para muridnya. Andai kata hal tersebut dapat terwujud maka seorang siswa akan dapat memberikan kontribusi yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Komunikasi dalam Pembelajaran IPS
Buku teks dalam pembelajaran IPS sangatlah penting. Dalam pembelajaran IPS media komunikasi sangat penting keberadaannya untuk menunjang proses dalam belajar. Karena dalam belajar IPS, tidak cukup hanya mempelajari tentang teori-teorinya saja, tetapi kita harus tau bagaimana kondisi kehidupan sosial atau realita kehidupan sosial yang sedang berkembang di masyarakat. Karena tujuan kita mempelajari teori dalam IPS adalah agar dapat di implementasikan dalam kehidupan kita dimasyarakat.Media komunikasi seperti Televisi, Radio, Surat Kabar serta media-media lainnya dapat kita manfaatkan demi kelancaran pembelajaran. Karena dengan penggunaan media tersebut kita akan mampu mengetahui tentang kasus-kasus yang sedang berkembang serta hangat dibicarakan yang nantinya akan dapat kita bahas dalam pembelajaran serta sebagai generasi muda tentunya kita akan dapat memberikan suatu solusi yang membangun terhadap penyelesaian kasus tersebut.
Sumber : Subagyo, ddk. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Widya Karya: Semarang
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/12/karakteristik-mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/
http://www.slideshare.net/guruonline/peran-pendidikan-ilmu-pengetahuan-sosial-dalam-membangun-budaya-dan-karakter-bangsa-di-tengah-arus-globalisasi
Istilah pendidikan IPS dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di AS (Marsh, 1980; Martoella, 1976). Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya (Kosasih, 1994).
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan pengertian dan tujuan dari pendidikan IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan (Kosasih, 1994), agar pembelajaran Pendidikan IPS benar-benar mampu mengondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik untuk menjadi manusia dan warga negara yang baik. Hal ini dikarenakan pengondisian iklim belajar merupakan aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan (Azis Wahab, 1986).
Pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada peserta didik. Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencecoki atau menjejali peserta didik dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di sinilah sebenarnya penekanan misi dari pendidikan IPS. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa (Kosasih, 1994; Hamid Hasan, 1996).
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pembelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998). Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agarsurvive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. pengembangan keterampilan pembuatan keputusan. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral. Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society’ dan mengembangkan kemampuan siswa mengunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.
Globalisasi merupakan suatu tantangan besar bagi masa depan bangsa dan negara. Disatu sisi setiap negara tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi, namun tidak akan mungkin menutup diri ditengah ketergantungan terhadap negara lain. Tak terkecuali dengan Indonesia. Bangsa Indonesia tidak begitu mengglobalisasi yang akhirnya dapat melunturkan identitas serta jati diri bangsa dan dampak globalisasi yang terjadi dalam masyarakat tentu saja juga akan berpengaruh pada setiap negara dan anggota masyarakat dan lebih luas sebagai bangsa Indonesia. Berbagai macam reaksi masyarakat sebagai respon mereka terhadap arus globalisasi. Sebagai contohnya banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia misalnya cara berpakaian, masyarakat sering mencotoh cara berpakaian orang barat yang vulgar dan terbuka. Meskipun begitu masyarakat tidak kehilangan jati diri bangsa mereka yang lembut dan mempunyai tata krama yang baik. Bangsa Indonesialah yang tidak menutup diri terhadap negara lain. Indonesia selalu tetap menjalin kerja sama dengan negara lain untuk mengendalikan arus globalisasi dibidang ekonomi. Kerja sama ini dilakukan untuk mempertahankan tatanan dakam berbagai bidang baik bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya yang lebih baik dan stabil.
PERAN, PENGARUH SERTA UPAYA PENDIDIKAN IPS TERHADAP TANTANGAN GLOBAL
a. Peran Pendidikan IPS
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Dalam hal ini Pendidikan IPS memiliki peranan yang diandalkan sebagai wahana untuk membina budaya dan karakter manusia sehingga kelak mereka menjadi warganegara yang berkarakter indonesia ditengah tantangan global. Agar budaya dan karakter itu tercapai Pendidikan IPS bisa dikembangkan agar menarik dan mampu membina budaya dan karakter secara efektif dan efisien yang pada gilirannya bisa diandalkan menjadi warga negara yang berbudaya dan berkarakter ke-Indonesiaan.
Dalam konteks pembangunan budaya dan karakter bangsa, Pendidikan IPS memiliki peran yang relevan untuk membina warganegara dalam membangun karakter bangsa, sehingga perlu dididik dan dibina agar menjadi warga negara yang memahami dan memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajibannya. Pembelajaran Pendidikan IPS bisa dikembangkan menjadi wahana yang efektif untuk menamkan pemahaman terhadap bahan pembelajaran, sikap dan keterampilan untuk berbudaya dan berkarakter indonesia. Hal ini dapat diupayakan dengan pembelajaran Pendidikan IPS yang kondusif dan produktif untuk memberikan pengalaman belajar melalui perlibatannya secara proaktif dan interaktif.
b. Pengaruh Era globalisasi dalam Pendidikan IPS
1) Semakin dimudahkan dalam akses informasi.
Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah mempermudah pekerjaan manusia, khususnya dalam hal akses informasi. Internet kini sudah menjadi kebutuhan tersendiri. Dengan internet, masyarakat dapat mengakses informasi dalam waktu yang sangat singkat. Informasi yang diakses tidak terbatas dalam negeri, melainkan dari seluruh dunia dapat diperoleh melalu internet. Bagi siswa tentu ini sangat memudahkan bagi mereka untuk memperoleh sumber belajar lain, disamping dari buku dan penjelasan guru.
2) Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang profesional dan berstandar internasional dalam bidang pendidikan.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah pendidik. Apaila pendidikan dilakukan dilaksanakan secara berkualitas dan mengikuti perkembangan arus globalisasi maka akan menghasilkan lulusan yang siap kerja seuai dengan keahliannya, termasuk dihasilkannya tenaga pendidik yang pofesional dan berstandar internasional. Hal ini tentunya akan membawa perkembangan positif bagi peserta didik yang diajarnya kelak, yaitu dihasilkannya lulusan yang berkualitas.
3) Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Globalisasi pendidikan terjadi secara mengglobal atau mendunia, segala perubahan-perubahan aspek pendidikan terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Apabila perkembangan globalisasi dapat diikuti dan disesuaikan dengan tepat, maka akan membuat kualitas pendidikan Indonesia memiliki standar yang sama atau lebih bagus dari negara-negara lain. Sehingga pendidikan di Indonesia dapat disejajarkan atau mampu bersaing dengan negara-negara lain.
4) Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, apabila pendidikan dilaksanakan secara berkualitas dan mengikuti kebutuhan dan perkembangan globalisasi, maka akan menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia Internasional.
5) Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang meningkatkan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Demi terselenggarakannya pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas, tidak mungkin mempertahankan struktur dan metode pendidikan yang sudah ada. Semua harus menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi berupa media pembelajaran berbasis komputer, internet atau sejenisnya. Selain itu diperlukan juga evaluasi terhadap kurikulum yang sudah ada sehingga dapat dilakukan pembenahan pada rancangan kurikulum selanjutnya. Pemanfaatan teknologi baru, seperti komputer dan internet, telah membawa perubahan yang luar biasa dalam dunia pendidikan dan sudah menjadi pemandangan biasa dalam praktik pembelajaran di sekolah di Indonesia. Selain itu akibat kemajuan teknologi, pola pengajaran pada dunia pendidikan pun juga turut berubah. Apabila dulu, guru hanya menulis dengan sebatang kapur untuk menulis, menggambar sederhana serta menggunakan media-media elajar sederhana, kini dengan komputer, tulisan, gambar, suara, film dan lain-lain dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi materi belajar.
Upaya Pendidikan IPS dalam Era Global
Ada berbagai upaya yang dilakukan Pendidikan IPS dalam menghadapi tantangan global, antara lain:
1. Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS di era global tidak hanya dituntut bisa memberikan pengetahuan kepada peserta didik baik dalam teori maupun praktik melainkan juga memperhatikan aspek berpikir dan juga pengembangan pola nalar dari peserta didik. Dengan pengembangan pola penalaran dan pemikiran ini maka secara otomatis kita akan dapat mengembangkan reflex berpikir. Pengembangan pada reflex ketrampilan berpikir serta penekanan pada reflex nilai sangat pentingdilakukan oleh peserta didik dalam melakukan suatu pembelajaran.Kemampuan berpikir yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu potensi yang harus dapat dikembangkan. Karena suatu kemampuan yang dimilikinya atau power resources memiliki peranan yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Konsepsi pendidikan berpikir tersebut nantinya digunakan dalam pengadministrasian pendidikan yang lahir sebagai respons yang nantinya dapat disumbangkan dalam berbagai dimensi. Kualitas berpikir yang tinggi, nantinya akan berpengaruh langsung terhadap kemampuan intelegensi seserorang itu sendiri. Konteks pendidikan berpikir ini akan dapat menggali kemampuan seseorang untuk menampakkan ide-ide brilian yang dimilikinya untuk nantinya dapat diaplikasikan ke permukaan.
2. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran IPS
Penemuan teknologi sangat membantu dalam bidang pendidikan IPS. Kemajuan teknologi sangat berkontribusi besar dalam konteks pembelajaran IPS. Karena antara guru dan siswa akan dapat mengakses bahan pembelajaran yang baru untuk kemajuan dalam pembelajaran IPS. Agar tidak terjadi penyimpangan terhadap penggunaan teknologi yang dapat menimbulkan pergeseran terhadap nilai cultural masyarakat, kondisi cultural masyarakat sangat mutlak diperhatikan. Untuk itu kita sebagai pembelajar maupun pengajar, harus mampu memilih dan memilah mana informasi yang baik dan mana informasi yang tidak baik. Untuk itu peran ekstra dari seorang guru sangat diperlukan, karena jika hanya mengandalkan kemampuan politisi dan praktisi pendidikan belum tentu akan menimbulkan efek yang baik saja. Seorang guru tidak hanya berperan sebagai transfer ilmu kepada murid-muridnya, akan tetapi seorang guru harus mampu mentranspormasi ilmu-ilmu kepada para muridnya. Andai kata hal tersebut dapat terwujud maka seorang siswa akan dapat memberikan kontribusi yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Komunikasi dalam Pembelajaran IPS
Buku teks dalam pembelajaran IPS sangatlah penting. Dalam pembelajaran IPS media komunikasi sangat penting keberadaannya untuk menunjang proses dalam belajar. Karena dalam belajar IPS, tidak cukup hanya mempelajari tentang teori-teorinya saja, tetapi kita harus tau bagaimana kondisi kehidupan sosial atau realita kehidupan sosial yang sedang berkembang di masyarakat. Karena tujuan kita mempelajari teori dalam IPS adalah agar dapat di implementasikan dalam kehidupan kita dimasyarakat.Media komunikasi seperti Televisi, Radio, Surat Kabar serta media-media lainnya dapat kita manfaatkan demi kelancaran pembelajaran. Karena dengan penggunaan media tersebut kita akan mampu mengetahui tentang kasus-kasus yang sedang berkembang serta hangat dibicarakan yang nantinya akan dapat kita bahas dalam pembelajaran serta sebagai generasi muda tentunya kita akan dapat memberikan suatu solusi yang membangun terhadap penyelesaian kasus tersebut.
Sumber : Subagyo, ddk. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Widya Karya: Semarang
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/12/karakteristik-mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/
http://www.slideshare.net/guruonline/peran-pendidikan-ilmu-pengetahuan-sosial-dalam-membangun-budaya-dan-karakter-bangsa-di-tengah-arus-globalisasi
siiip
BalasHapus