-->

Sejarah Terbentuk dan Kemunduran Kabinet Ali Sastroamidjojo I


Latar Belakang Terbentuknya Kabinet Ali Sastroamidjojo I 
Tanggal 3 Juni 1953 Kabinet Wilopo demisioner sehingga perlu dibentuk kabinet baru. Tanggal 15 Juni 1953 Mr. Muhammad Rum dan Sarmidi Mangunsarkoro menjadi formatur dengan tugas membentuk suatu “kabinet nasional dengan dukungan cukup dari partai-partai”. Pembentukan oleh kedua orang ini ternyata mengalami beberapa kendala sehingga belum terdapat kesepakatan sehingga pada tanggal 22 juni 1953 mereka mengembalikan mandatnya kepada Soekarno. menunjukan Mukarto bekas Menlu Kabinet Wilopo sebagai pembentuk kabinet. Akan tetapi usaha ini belum membuahkan hasil sebab tanggal 6 juli 1953 Mukarto mengembalikan mandatnya kepada presiden. Presidenpun segera menunjuk Mr Burhanudin (bukan Burhanudin Harahab) sebagai formatur kabinet pada tanggal 8 juli 1953. Usaha ini ternyata belum juga berhasil sehingga pada tanggal 18 Juli mandatnya dikembalikan pada presiden. Melihat situasi ini presiden kemudian menunjuk Mr. Wongsonegoro dari PIR sebagi formatur kabinet pada tanggal 20 juli 1953. Usaha pembentukan kabinet baru berhasil pada tanggal 30 Juli 1953 yang kemudian dikuatkan dengan keputusan Presiden No. 132 Tahun 1953 tertanggal 30 juli 1953.

Mr. Wongsonegoro sebagai formatur kabinet ternyata setelah melalui pemikiran panjang tidak menempatkan diri pada kedudukan perdana menteri, melainkan sebagai Wakil Perdana Menteri. Kabinet ini mulai bergerak pada tanggal 1 Agustus 1953 setelah upacara serah terima dari kabinet Wilopo.

Program Kerja 
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Kabinet Ali memiliki program kerja sebagai berikut :
  1. Menjaga Keamanan. Menjaga keamanan merupakan bagian dari program kerja Kabinet Ali I karena kabinet sebelumnya runtuh. Tanggungjawab kabinet ini yang kemudian akan dilaporkan terhadap DPR tentunya akan memuat suatu solusi untuk meredam ketidakstabilan negara saat itu. Pada masa kabinet sebelumnya telah terjadi berbagai goncangan keamanan. Misalnya saja perpecahan yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, perselisihan yang terjadi dikalangan militer, Bahkan pembunuhan yang dilakukan kepolisian terhadap lima petani di dekat Medan. Saat itu Kabinet Ali mengerahkan pasukan untuk meredam pemberontakan dari kota-kota yang penting. Adapun keadaan ini membuat stabilitas yang dijalankan pemerintahan terganggu. Selain itu juga terdapat berbagai pemberontakan di daerah-daerah, sehingga pada Kabinet Ali 1 ini, pemerintah berupaya untuk menjaga keamanan dan memulihkan. 
  2. Menciptakan Kemakmuran & Kesejahteraan Rakyat. Adanya Perang Korea antara Februari 1952- Maret 1952 memberikan dampak malasnya perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan ekspor karet nasional Indonesia menjadi turun 71%. Adanya upaya untuk memperbaiki neraca perdagangan pada kabinet sebelum Kabinet Ali tidak berhasil. Apalagi solusi ekonomi yang dilakukan pemerintahan sebelumnya justru berdampak memperkeruh ketidakstabilan politik dan keamanan. Pada tahun 1952-1953 terjadi inflasi di Indonesia, sehingga nilai tukar rupiah turun menjadi 44,7 % dari nilai resmi menjadi 24,6 %. Pada masa Kabinet ini persediaan uang meningkat 75%, Hal ini akhirnya menyebabkan eksportir diluar Pulau Jawa yang terdiri atas orang-orang Masyumi terkena imbas dan mengalami dampak buruk pada kegiatan ekonominya (kerugian). Dari adanya situasi ini menyebabkan penyelundupan semakin meningkat (tidak hanya orang miskin yang terlibat penyelundupan, tapi juga tentara-tentara). Keadaan ini semakin menambah kemiskinan bangsa Indonesia. Rakyat saat itu hidup dalam kelaparan dan jauh dari kesejahteraan. Maka dari itu pada masa Kabinet Ali program kerjanya juga berupaya untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Wujud dari upaya tersebut adalah menekankan nasionalisasi terhadap perekonomian dan memberi dorongan kepada pengusaha pribumi. 
  3. Menyelenggarakan Pemilu. Dengan memasuki babak demokrasi liberal, maka sistem Pemerintahan Indonesia menjalani sistem yang sebelumnya diterapkan oleh Belanda. Dimana imperialisme kemudian mengenalkan Indonesia pada struktur atau susunan pemerintahan yang masuk ke dalam jenis parlementer. Sebagai kabinet yang memimpin pemerintahan, maka Kabinet Ali menyanggupi inti dari pemerintahan Indonesia yang bersifat parlementer tersebut. Dalam hal ini, Kabinet Ali mengupayakan penyelenggaraan Pemilu. Pada tanggal 31 Mei 1954 Kabinet Ali membentuk Panitia Pemilu Pusat yang diketuai oleh Hadikusumo (PNI). Selanjutnya Pada 16 April 1955 Hadikusumo mengumumkan bahwa pemilu akan diadakan pada tanggal 29 September 1955. Hal ini lah kemudian membuat berbagai kampanye yang diadakan menjadi meningkat. Adapun kampanye diadakan sampai pelosok desa. (Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto, 1993: 526). Adapun pemilu merupakan program kerja yang utama dalam kabinet ini. 
  4. Pembebasan Irian Barat secepatnya. Kemerdekaan Indonesia menuntut kabinet ini untuk tidak menyetujui adanya RIS. Hal ini karena pemerintahan yang ada saat itu ingin berdaulat dalam menjalankan kehidupan bernegara. Maka dari itu, pada Agustus 1954 Kabinet Ali memuat usul mengenai penghapusan Uni Belanda-Indonesia (sesuatu yang kecil) dan beberapa penyesuaian atas hasil KMB , namun hal ini tidak mencapai kemajuan. Adanya masalah pembebasan Irian yang tidak memuat hasil membuat Kabinet Ali saat itu mengajukan masalah ini ke PBB, dan dalam bulan yang sama pengaduan tersebut tidak diterima. 
  5. Melaksanaan politik bebas-aktif Adanya bipolarisasi dan politik konstelasi dunia membuat Indonesia tidak ingin terlibat didalamnya. Apalagi Indonesia sendiri merupakan negara yang baru merdeka, bahkan dalam menata negaranya, Indonesia masih belum tentu arah. Adanya ancaman kedatangan Belanda maupun Jepang bisa kapan saja menghampiri Indonesia. Maka dari itu pada masa Kabinet Ali ini menetapkan Indonesia untuk menjalankan Politik Bebas-Aktif. Adapun bebas disini terwujud dengan sifat tidak memihak Indonesia terhadap pertikaian dunia. Misalnya pada ketegangan antara Amerika dan RRC saat itu. Sedangkan aktif disini ditujukan pada perjuangan untuk membebaskan Irian dari Belanda. Indonesia ingin berperan aktif dalam menyuarakan anspirasinya pada dunia. Hal ini yang kemudian akan diwujudkan dengan pelaksanaan KAA 1955 yang mengikutsertakan Indonesia dalam menggalang perdamaian Asia-Afro. Program ini sangat didukung Soekarno. 
  6. Menyelesaikan Pertikaian politik Telah diketahui bahwa keadaan politik di Indonesia sangat tidak stabil pada masa itu. Perpecahan terjadi dikalangan elite politik. Tahta, jabatan, dan kekuasaan membuat Indonesia semakin terpuruk dalam kehidupan bernegara. Salah satu perpecahan yang ada terlihat dengan keluarnya NU dari Masyumi. Hal ini dikarenakan adanya kesenjangan dalam perebutan jabatan Menteri Agama. Selain itu ketidakharmonisan juga terlihat dalam hubungan PNI dan PSI. adanya aksi tuding menuding semakin gencar diarahkan satu sama lain. Tidak hanya pada dunia politik, tetapi juga dikalangan militer dan sebagainya terjadi kesenjangan yang tidak layak. Selain itu juga pada bulan Januari Hamengkubuwana IX mengundurkan diri dari Jabatan Menteri Pertahanan. Hal ini adalah wujud dari adanya pertikaian politik. Pada masa Kabinet Ali, masalah demikian merupakan bagian dari kegiatan kerja kabinet.
Masalah Yang Dihadapi 
Dalam menjalankan pemerintahannya, Kabinet Ali menghadapi beberapa masalah seperti :
  1. Pada waktu itu keamanan dibeberapa daerah tidak stabil
    • DI/TII Kartosuwirjo di Jawa Barat Di Jawa Barat kegiatan Darul Islam semakin memuncak, bahkan aktivitas yang dilakukan meningkat. Selain itu Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang berasal dari Jawa Barat dan kemudian menyebar ke daerah lain. Adapun pemimpinnya adalah Kartosuwirjo. 
    • Daud Beureuh di Aceh Kaum muslim di Aceh mulai merasakan politik Jakarta hidup dalam keadaan tidak beriman, dan tidak cakap. Pada tahun 1949 Aceh menjadi Propinsi Republik yang otonom. Selanjutnya pada tahun 1950 Aceh digabungkan dengan Propinsi Sumatera Utara. Daud Beureuh sebagai orang kuat Aceh dan benteng Republik Revolusi menolak untuk menerima pekerjaan di Jakarta dan lebih memilih untuk bermukim di Aceh. Pada Mei 1953, terdapat bukti bahwa ia menjalin hubungan dengan Kartosuwirjo dari Darul Islam. Daud merasa keberadaan Kabinet Ali bermaksud menangkapi orang-orang Aceh yang terkemuka. Sampai tahun 1959 Daud mundur keatas bukit. Kemudian pada tanggal 19 September 1953 Daud dan PUSA terangan-terangan melakukan pemberontakan terhadap Jakarta. Ini mendapat dukungan orang-orang Aceh yang menjadi pegawai dan tentara. Saat itu Daud menyatakan bahwa Aceh merupakan bagian dari Darul Islam bukan Pemerintah Pancasila. Pada Kabinet Ali, gerakan ini dianggap sebagai hambatan yang berpengaruh terhadap ketidakstabilan negara. Apalagi Hal ini merupakan tantangan bagi pemerintahan Kabinet Ali dan menjadi penguras utama dana. 
    • DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan Pada Januari 1952 Kahar Muzakar menyatakan Sulawesi Selatan merupakan wilayah dari kepemimpinan Kartosuwirjo. Namun pada akhirnya Kahar Muzakar ini berhasil ditembak oleh Tentara dari Divisi Siliwangi. 
    • DI/TII di Jawa Tengah Pemberontakan ini dipimpin oleh Amir Fatah dan Mahfud Abdur Rahman. Pada tahun 1954 pemberontakan ini berhasil ditundukan oleh TNI. 
    • Persoalan dalam negeri dan luar negeri misalnya persiapan pemilihan umum yang saat itu direncanakan pada pertengahan Mei 1955 mengalami kegagalan. 
    • Konflik dengan TNI-AD dalam persoalan pengangkatan seorang kepala staf . Ketegangan yang terjadi dilingkungan TNI-AD sejak peristiwa 17 Oktober 1952 (Pada waktu itu Nasution mendapat skors atau dinonaktifkan selama tiga tahun) kemudian berlanjut. Adapun peristiwa disebabkan Kepala Staf TNI-AD Bambang Sugeng mengajukan permohonan. Dalam hal ini keinginan tersebut disetujui oleh kabinet. Tindak lanjut dari hal tersebut ialah pengangkatan Kolonel Bambang Utoyo oleh Mentri Pertahanan. Menurut Panglima TNI-AD hal tersebut sangat tidak menghormati norma-norma yang ada di dalam lingkungan TNI-AD. Kabinet yang ada saat itu dipersalahkan, bahkan dalam Upacara Pelantikan dan serah terima, Panglima Tinggi TNI-AD tidak ada yang hadir. Selain dari masalah diatas, hambatan pada kabinet ini juga meliputi masalah ekonomi. Pada program kerjanya Kabinet Ali menekankan nasionalisasi terhadap perekonomian dan memberi dorongan kepada pengusaha pribumi. Namun pada kenyataannya tidak demikian, karena banyak perusahaan-perusahaan baru yang berkedok palsu bagi persetujuan antara pendukung pemerintah dan orang-orang Cina/Perusahaan Ali Baba. Maka dari itu Kabinet ini dikenal juga dengan Kabinet Ali Baba. Ali Baba artinya seorang pengusaha pribumi yang mewakili pengusaha Cina yang memiliki perusahaan. Dalam praktiknya duta besar Cina akan menekan orang-orang Cina untuk bekerja sama dengan pribumi, tapi keadaannya tidak demikian. Sedangkan pada saat itu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi, pergolakan ditanah air yang menguras dana semakin membuat kemiskinan bertambah. Apalagi pada 1955 PSI melakukan pemogokan dan untuknya diredam oleh SOBSI.
Hasil yang Dicapai
Kabinet Ali Sastroamidjojo ini tidak mampu mencapai semua program kerjanya. Walaupun digolongkan sebagai kabinet yang bertahan lama, tapi tidak semua hasil diperoleh secara maksimal. Akan tetapi, kabinet ini telah berhasil memberi sumbangan bagi Indonesia dan benua Asia-Afrika. Adanya peristiwa diplomasi pada 18 April-24 April 1955 itu disaksikan oleh Gedung Merdeka, Bandung. Saat itu Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika. Merangkul saudara Asia-Afrika untuk melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya. Pada April-Mei 1954 terdapat pertemuan antara Perdana Menteri India, Pakistan, Sri Lanka, Birma, dan Indonesia (diselenggarakan di Colombo). Sebenarnya situasi politik yang tidak stabil di Indonesia dialihkan Ali pada suatu peristiwa yang bisa dikatakan mampu mengangkat nama Indonesia. Disana Ali mengusulkan KAA, hal ini didukung Negara lain. Adapun KAA telah menunjukan kemenangan bagi pemerintahan Ali, ketika itu terdapat 29 negara yang hadir (Negara-negara besar Afrika, Asia hanya kedua Korea, Israel, Afrika Selatan, dan Mongolia luar yang tidak diundang).

Adapun Pemimpin Asia yang hadir, yaitu :
  1. Zhou Enlai (Cou En-Lai) 
  2. Nehru 
  3. Sihanouk 
  4. Pham Va Dong 
  5. Unu 
  6. Mohammad Ali 
  7. Nasser 
  8. Sukarno

Adanya KAA membuat hubungan antara Amerika dan RRC menjadi. Sementara itu, RRC meluapkan permusuhan dengan Negara-negara Asia yang nonkomunis, netral. Pada tahun 1953 Republik Indonesia mengirim 2 duta besarnya ke Cina. Dimana pada Desember Ali menandatangani persetujuan perdagangan antara Cina dan Indonesia yang pertama. Pada tahun 1955 terdapat persetujuan ganda yang mengharuskan orang-orang Cina Indonesia untuk memilih kewarganegaran Cina atau Indonesia. (hal ini dianggap orang-orang Cina menyulitkan karena sebelumnya tidak pernah dipermasalahkan). Ali Sastroamidjojo sangat puas karena dipandang sebagai pemimpin Asia-Afrika. Pelaksanaan konferensi ini merupakan wujud perjuangan RI untuk mempromosikan hak Indonesia dalam pertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat. Adapun hasil dari konferensi ini mendukung tuntutan Indonesia atas Irian Jaya. Dari sini kemungkinan bagi Indonesia untu memainkan peranan penting dunia. Hal ini dijadikan oleh Soekarno sebagai tanggung jawabnya pribadi. Ketika itu Ali mengatakan dan meluluskan Dasasila atau Sepuluh Prinsip Bandung sebagai upaya untuk mengubah dominasi dua negara adikuasa terhadap hubungan internasional pasca Perang Dunia II.

Kemuduran Kabinet Ali
Sama dengan kabinet sebelumnya, kabinet ini pun akhirnya mengundurkan diri. Adapun alasannya karena banyak sekali masalah yang tidak bisa diatasi, misalnya pergolakan yang terjadi di daerah (DI/TII), tingkat korupsi yang memuncak membuat perekonomian menurun dan kepercayaan masyarakat merosot. Masalah Irian yang tidak selesai, Pemilu yang tidak terlaksana, bahkan skandal korupsi ini sendiri ada di tubuh PNI. NU tidak puas dengan kerja kabinet (personel, ekonomi, keamanan,) dan didalamnya terdapat konflik antara NU dan PNI. Sehingga pada tanggal 20 Juli NU mengutus menteri-menterinya untuk mundur dari pemerintah. Hal ini diikuti oleh partai lain. Adanya kelemahan Kabinet Ali mendorong Masyumi untuk mengajukan mosi pada bulan Desember mengenai kemunduran (ketidak percayaan kepada kebijakan pemerintah). Sebagai imbalan atas perlindungan PNI, PKI meredam kecaman-kecaman terhadap korupsi dan masalah ekonomi. Oleh karena dukungan dari DPR tidak mencukupi, empat hari kemudian akhirnya Ali mengundurkan diri. Kabinet ini mengembalikan mandatnya pada tanggal 24 Juli 1955.

Layaknya kabinet lain, maka Ali 1 juga mengalami hal tersebut yaitu adanya keretakan dalam tubuh Kabinet itu sendiri ataupun partai koalisi pendukung Kabinet. Keretakan ini antara lain dari kubu PIR dengan kronologis sebagai berikut:

  • Tanggal 17 oktober 1954 terjadi tuntan oleh Mr Tajuddin Mur agar Ali 1 mengembalikan mandate pada presiden. 
  • Tanggal 22 oktober 1954 PIR pecah menjadi 2 golongan yaitu Mr. hazairin dan Mr. Wongsonegoro 
  • Tanggal 17 November 1954 Mr. Wongsonegoro Mengundurkan diri sehingga terjadi Resuffle Kabinet. 
  • Jatuhnya Kabinet Ali 1

Peristiwa yang melatarbelakangi jatuhnya Kabinet ini adalah masalah dalam angkatan darat. Masalah ini menyangkut pengangkatan Bambang Utoyo sebagai KSAD yang baru dimana hal ini ditentang oleh Zulkifli Lubis. Penentangan ini disebabkan karena Ia menanggap bahwa jabatan itu harusnya diserahkan pada Ia karena saat itu jabatanya adalah wakil KSAD. Zulkifli akhirnya memboikot pelantikan bambang Utoyo pada tanggal 27 Juni 1955 sehingga pelantikan gagal dan hal ini telah menjatuhkan Kabinet Ali 1. Kabinet Ali 1 demisioner tanggal 24 Juli 1955 dan masih terus bekerja sampai Kabinet Burhanudin Harahap dilantik 12 Agustus 1955.

Kabinet Ali 1 walaupun belum melaksanakan pemilu akan tetapi sudah mampu selangkah lebih maju yaitu telah membentuk panitia pemilihan umum pada 28 oktober 1953 yang beranggotakan:
Ketua : S. Hadikusuma (PNI)
Wakil Ketua : Sutan palindih (PRN)
Suryaningpraja (NU)
Sudibyo (PSII)
Hartono (BTI)
Sudarnadi (PIR)
H. Sufyan Siroj (Perti)
Sumarto (Parkindo)
Asrorudin (Partai Buruh)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap pembentukan kabinet pasti mengalami kegagalan. Baik dalam pembentukan Kabinet Wilopo maupun kabinet Ali Sastroamidjojo. Selain itu, kedua kabinet ini bubar dengan mosi tidak percaya. Berbagai masalah dihadapi oleh kedua kabinet ini, diantaranya masalah ekonomi, keamanan, dan politik. Walaupun demikian, kabinet Ali berhasil menorehkan prestasi, diantaranya adalah menyelenggarakan KAA dan membentuk panitia pemilihan umum.


Sumber :
Mustopo, Muhammad Habib.2006.Sejarah. Jakarta: Yudhistira
Noer, Deliar. 2000. Partai Islam di Pentas Nasional cet. II. Bandung: Mizan
Pusponegoro, Marwati D, dan Nugroho Notosusanto. 1984. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka
Sanit, Arbi. 1981. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Jaya
Siregar, Insan Fahmi. 2012. Partai Masyumi Dalam Dinamika Demokrasi Di Indonesia. Semarang: Widya Karya
Wilopo.1978. Zaman Pemerintahan Partai-Partai Islam dan Kelemahan-Kelemahannya. Jakarta: Yayasan Idayu
Anyone who will certainly purchase auto insurance must be aware to purchase the best opportunities and never fall under traps. The very best option usually is to look out for car insurance quotes Florida, since they‘ve the ideal opportunity to anyone who is attempting to find a genuine deal. Although only about 30% from the vehicles circulating throughout the planet have car insurance, this really is still the simplest way to protect your automobile. It‘s different coverages to satisfy the foremost diverse customer profiles and provides safety to the driver. But when one thinks of buying you have to be mindful of some items. Keep an eye on the most ones : CHOOSE YOUR CAR CAREFULLY If you‘re still going to purchase your car a tip is to examine if it‘s not on possibilities of the very most stolen because people who suffer most robbery index usually have the very best insurance value. Now, when you have already bought your car without first checking these details, there is no need a far better way, you have to put money into other safety items, for example alarms and trackers, if you need to pay less cash upon the car insurance quotes Florida. SEARCH FOR DIFFERENT INSURERS Don‘t buy from the very first insurer you discover since the price can vary greatly from somethat you another. The tip is to carry out the quotation in many the strategies, always checking not just the values, but what every one offers. To avoid being inside the hand when you‘ll need it the foremost, check the insurer is enabled is basically good, since just the registered ones can offer this sort of service. If you want quotes, look out for car insurance quotes Florida. GET ONLY WHAT YOU NEED Insurers will provide you with a wide selection of coverage and additional services, however you don‘t have to accept all the strategies. Check only people who interest you. For instance, the cover against damage inside the glasses can leave your insurance a lot more expensive and finish up not compensating financially. SET INSURANCE EXPENSE LIMITS TO YOUR BUDGET N use choosing the very best insurance in case you cannot purchase it, because even when the installments are late, your coverage is suspended. So research and produce good use of just simply the amount you are able to pay in each instalment. Further details here : http : / / www. moneysavingexpert. com / travel / cheap-car-hire ASK A BROKER FOR HELP It isn‘t possible to employ insurance with no broker, so It‘ll continue to keep your connection using the insurer. The broker will help you discover the insurance you‘ll need, without leaving out any important coverage, ensuring a very good price. If you want help contact car insurance quotes Florida. FILL OUT THE FORM CAREFULLY This way will certainly be used when determining the worth of your auto insurance, driven by driver’s information and the usage of the vehicle. Along with influencing price, it might cause it to be difficult to make use of insurance if the knowledge is false. So complete calmly, don‘t omit information, and particularly don‘t lie. READ THE PROPOSAL The proposal determines your rights and duties in relation to auto insurance and hence ought to be read carefully before signing. If something is divergent from what is done before and it really is detrimental for you, don‘t accept the elaborate proposal and check out to negotiate. Therefore you guarantee the very best auto insurance for a good price with car insurance quotes Florida ! credit cards with cash back credit card reader credit card instant approval online apply credit card bad credit credit cards credit card selection online visa card pay with credit card credit card charges visa or mastercard credit card machine apply a credit card small business credit cards prepaid debit cards visa debit card mbna credit card credit card terminal card credit application credit card generator credit card balance credit card numbers credit card transfer credit card interest rates credit card interest gold card credit card online best rate credit cards credit card low interest visa card online online credit card how to aplly a credit card 0 interest credit cards debit card

0 Response to "Sejarah Terbentuk dan Kemunduran Kabinet Ali Sastroamidjojo I "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel