-->

Peta Geologi Kabupaten Wonosobo


Deskripsi Peta Geologi Kabupaten Wonosobo

1.      Formasi Halang

Formasi Halang, berumur Miosen Tengah sampai Pliosen Awal, terdiri dari satuan batupasir tufaan, konglomerat, napal dan batulempung yang mengandung fosil Globigerina dan foraminifera kecil, bagian bawah berupa batuan breksi andesit. Tebal formasi ini bervariasi dari 200 meter sampai 500 meter dan menipis ke arah Timur. Formasi ini diendapkan sebagai endapan turbidit dalam lingkungan batial atas dan diendapkan menjemari dengan satuan batuan Formsi Kumbang.

2.      Formasi Rambatan

Formasi Rambatan, berumur Miosen Awal sampai Tengah, diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Totogan, terdiri dari satuan batuan serpih, napal dan batupasir gampingan mengandung foraminifera kecil, tebal formasi ini diperkirakan lebih dari 370 meter dan diendapkan dalam lingkungan laut terbuka. Pada Formasi Rambatan terdapat Anggota Sigugur yang berupa endapan batugamping terumbu, mengandung foraminifera besar dan mempunyai ketebalan beberapa ratus meter. Di atas formasi ini diendapkan secara selaras satuan batuan dari Formasi Halang dan Formasi Kumbang.


3.      Formasi Karangsambung

Formasi Karangsambung dan Formasi Totogan yang berumur Eosen Akhir dan oligo-Miosen. Formasi Karangsambung terdiri dari batulempung gampingan hingga napal, berwarna abu-abu gelap dan mengkilat. Setempat dijumpai sisipan batulanau dan batupasir gampingan yang memperlihatkan struktur lengseran (slump), blok batugamping  foraminifera (Nummulites dan Discocyclina) yang terimbrikasi, juga konglomerat polimik di sekitar batugamping.


4.Formasi Tapak

Formasi Tapak, berumur Pliosen, diendapkan secara tidak selaras diatas Formasi Kumbang dan menjemari dengan Formasi Kalibiuk, terdiri dari satuan batupasir gampingan dan napal berwarna hijau mengandung pecahan molusca. Pada formasi ini terdapat Anggota Batugamping dari batugamping terumbu yang mengandung koral dan foraminifera besar, napal dan batupasir yang mengandung molusca. Selain itu terdapat juga Anggota Breksi yang terdiri dari breksi gunung api yang bersusunan andesit dan batupasir tufaan yang sebagian mengandung sisa tumbuhan. Ketebalan formasi ini sekitar 500 meter, yang diendapkan dalam lingkungan peralihan sampai laut.


5.      Formasi waturondo

Formasi Waturanda yang terdiri dari breksi volkanik berselingan dengan batupasir tufan, berumur Miosen Bawah. Secara berangsur litologi yang ada berubah menjadi batupasir gampingan dan napal tufan. Formasi Waturanda memiliki umur Miosen Awal dengan litologi secara umum adalah breksi sedimenter dengan basalt dan batupasir sebagai fragmennya. Endapan breksi ini terjadi karena proses turbidit.


6.      Formasi ligung

Breksi Formasi Ligung, berumur Plistosen, diendapkan secara tidak selaras diatas Formasi Kalibiuk, terdiri dari satuan batuan breksi gunung api (aglomerat) yang bersusunan andesit, lava andesit hornblenda dan tufa. Di atas Formasi Ligung diendapkan endapan undak sungai berupapasir, lanau, tufa, konglomerat dan breksi tufaan yang tersebar di sepanjang lembah Sungai Serayu.


7.      FormasiPenosogan

Formasi Penosogan diendapkan selaras diatas Formasi Waturanda. Formasi Penosogan memiliki umur Miosen Tengah yang terdiri dari batupasir, batulempung, batugamping, dan tuff. Pada bagian bawah formasi ini terdiri dari dominasi batupasir perselingan batulempung, kemudian berubah menjadi dominasi batugamping (kalkarenit) perselingan batulempung. Terdapat juga Breksi Kemangguan yang menjari dengan Formasi Penosogan.


8.   Endapan Aluvial

Endapan aluvial, berumur Holosen, berupa endapan pasir, kerikil, lanau, lempung serta endapan sungai dan rawa, yang diendapkan tidak selaras di atas satuan batuan yang berada di bawahnya. Di daerah penyelidikan, selain endapan batuan sedimen, terdapat juga batuan terobosan yang berkomposisi diorit, yang terjadi pada Kala Miosen dan Pliosen serta menembus sebaran endapan dari Formasi Rambatan dan Formasi Tapak.


9.      Satuan G.Sumbing

Gunung Sumbing tersusun dari batuan beku (lava) yang sangat keras, maka hampir seluruh daerah lereng atas yang terjal itu keadaanya yang sangat gersang, pada umumnya hanya ditumbuhi semak-belukar, bahkan mulai ketinggian lebih kurang 3000 m hanya ditumbuhi rerumputan yang daun-daunnya berbulu.


10.  Satuan Gunung Sindoro

Satuan ini terdiri dari lava andesit hipersten-audit dan basal olivin-augit,breksi aliran ,breaksi piroklastik dan lahar.


11.  Satuan Gunung Bisma

G. Bisma, yaitu kawah tua yang terpotong membuka kearah barat, dengan produknya berupa lava dan jatuhan piroklastik.


12.  Satuan Gunung seroja

G. Seroja memperlihatkan umur lebih muda dengan tingkat erosi selope yang kurang kuat dibandingkan G.Bisma. Produknya berupa lava berkomposisi andesitis dan endapan piroklastika.


13.  Batuan Metamorf

adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.

0 Response to "Peta Geologi Kabupaten Wonosobo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel