Pengaruh penggunaan bahasa gaul terhadap penggunaan EYD dikalangan mahasiswa

Bahasa Gaul

Sondang Manik (2004) membagi bahasa gaul kedalam dua bagian, yakni bahasa gaul umum dan bahasa gaul khusus.Bahasa gaul umum adalah bahasa yang sering digunakan oleh muda-mudi, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan untuk bertemu atau bersahabat di tengah masyatakat. Bahasa gaul umum banyak ditemukan pada sinetron-sinetron di TV, majalah-majalah dan tabloid remaja.Variasi atau ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang akan dinilai baik apabila masyarakat memberikan penilaian yang tinggi atau baik terhadap para penuturnya. Nilai tinggi yang diberikan oleh masyarakat terhadap penutur itu memberikan prestise kepada ragam bahasanya, lebih dari ragam-ragam lain yang digunakan oleh golongan lain, begitu juga dengan bahasa gaul khusus yang pada awalnya merupakan bahasa rahasia antar sesama kaum waria.

Pengaruh penggunaan bahasa gaul terhadap penggunaan EYD dikalangan mahasiswa

Bahasa gaul sudah mengakar dikalangan mahasiswa hal ini dibuktikan intensitas penggunaan bahasa gaul yang sangat sering.Bahasa gaul biasanya digunakan baik dalam percakapan dengan sesama mahasiswa bahkan dengan dosen atau pimpinan.Mahasiswa merasa bahasa gaul bahasa praktis untuk digunakan dalam komunikasi sehari – hari.Penggunaan bahasa gaul oleh sebagian besar mahasiswa terkadang tidak mengenal situasi dan ketepatan penggunaan.Mereka menggunakan baik situasi formal maupun non formal.Fenomena ini terlihat saat mahasiswa presentasi dalam perkuliahan , sms bapak atau ibu dosen , dan dalam penulisan karya tulis.Pada saat presentasi perkuliahan banyak mahasiswa menggunakan kata gaul atau tidak baku misalnya dalam penyajian materi , mempersilahkan penanya maupun dalam menyimpulkan.Bapak Ibu dosen sangat menyayangkan kepada mahasiswa apabila mereka menulis sms dengan singkatan yang tidak jelas serta bahasa gaul yang sulit dimengerti oleh Bapak Ibu dosen hal ini yang menyebabkan penafsiran ganda terhadap sebuah informasi.Penggunaan bahasa gaul oleh mahasiswa sangat disayangkan hal ini bertolak belakang dengan status mahasiswa sebagai civitas akademika dan kehidupan ilmiahnya.

Penggunaan bahasa gaul yang sangat sering oleh mahasiswa menyebabkan krisis pengetahuan dan pemahaman terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu seuai dengan peraturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).Bahasa gaul dengan intensitas yang sering digunakan oleh mahasiswa menjadikan mereka sulit membedakan kata baku dan kata tidak baku.

Kesulitan tersebut dibuktikan dengan kesalahan dalam penulisan karya tulis misalnya kata kepada ditulis pada , memberi ditulis beri , serta kesalahan dalam tata tulis bahasa Indonesia yang sesuai kaidah.Hal ini juga dibuktikan dengan hasil ujian mahasiswa mengenai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada sebuah kelas mendapatkan nilai rata – ratanya sangat rendah.

Kasus kesalahan Ejaan juga sering ditemui pada saat mahasiswa dalam penyusunan skripsi.Mereka sering menggunakan kata tidak baku serta kalimat yang tidak sesuai dengan dengan EYD dalam penulisan skripsi.

Share this post