Membahas Feminisme Beserta Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis-Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Feminisme Lengkap Disini
Agustus 27, 2018
Add Comment
Ilmusosial.info - Feminisme ialah proses gerakan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak bersama pria. Feminisme berasal dari bhs Latin, femina atau perempuan.
Istilah feminisme ini jadi digunakan terhadap th. 1890-an, ini mengacu terhadap teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk beroleh hak-hak perempuan. Secara luas pendefinisian feminisme adalah advokasi kesetaraan hak-hak perempuan didalam perihal politik, sosial, dan ekonomi. Pelaku feminisme disebut bersama Feminis.
Sejarah Feminisme
Dalam peristiwa ada banyak sumber berkenaan gerakan perempuan didalam memperjuangkan haknya, tapi yang paling sering jadi rujukan yakni gerakan yang berkembang terhadap abad 15-18 Masehi di Eropa. Pergerakan paling awal yang ditemukan yakni oleh Christine de Pizan yang menulis berkenaan ketidakadilan yang dialami perempuan. Kemudian terhadap abad ke 18, pergerakan yang cukup signifikan jadi tumbuh. Dua tokoh utama pergerakan ini yakni Susan dan Elizabeth. Saat itu mereka telah sukses memperjuangkan hak politik, yakni hak untuk pilih bagi perempuan. Kemudian memasuki abad ke 19, bersama dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet, gerakan ini terus berkembang sampai ke negara-negara penjajahan Eropa, secara bersamaan, gerakan mereka disebut sebagai “Universal Sisterhood”.
Dalam perkembangannya, ada tiga gelombang pergerakan feminisme, diantaranya yaitu:
Gelombang Pertama
Gelombang pertama atau gelombang suara perempuan ini pertama kali dipelopori oleh aktivis sosialis Charles Fourier terhadap th. 1837. Pada gelombang ini pergerakan yang awalnya berpusat di Eropa tukar ke Amerika dan berkembang pesat sejak ada publikasi buku berjudul The Subjection Of Women (1869) karya Joh Stuart Mill. Perjuangan kaum wanita didalam menuntut revolusi sosial dan politik terhadap hak perempuan jadi menghasilkan hasil kurang lebih th. 1830-1840. Seiring bersama ada pemberantasan praktik perbudakan, hak-hak kaum perempuan jadi diperhatikan.
Gelombang Kedua
Setelah perang dunia kedua berakhir bersama ditandai bersama lahirnya negara-negara baru sehabis mereka terbebas dari penjajahan bangsa eropa, gerakan feminisme menggapai puncaknya. Mereka jadi menyuarakan hak suara perempuan didalam hak suara parlemen. Peningkatan dan semangat kaum perempuan didalam memperjuangkan haknya memuncak terhadap awal th. 1970. Tokoh yang sering dikaitkan bersama gerakan feminisme gelombang kedua ini yakni para feminis Perancis, layaknya Helene Cixous dan Julia Kristeva. Tujuan utama gerakan feminisme kedua yakni untuk menuntut kebebasan bagi wanita yang sering dipandang rendah dan diperlakukan bersama tidak layak.
Gelombang Ketiga
Pada gelombang ketiga, feminis lebih berfokus untuk beroleh posisi didalam proses pemerintahan negaranya. Mereka beranggapan bahwa bidang politik adalah area yang perlu miliki perwakilannya supaya hak-hak wanita bisa terus dijaga. Hingga sekarang, feminisme tetap ada dan aktif didalam mengkampanyekan bermacam isu sosial layaknya pornografi, hak reproduksi, kekerasan terhadap perempuan atau hak legal perempuan. Kaum Feminis juga ikut terlibat didalam memperjuangkan gerakan sosial yang mirip layaknya gerakan kaum lesbian dan gay.
Ciri-Ciri Feminisme
Adapun beberapa ciri feminisme yaitu:
Menyadari ada perbedaan atau ketidakadilan kedudukan antara laki-laki dan perempuan.
Menuntut persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
Laki-laki diakui kaum yang lebih mementingkan dirinya.
Gerakannya didominasi oleh wanita.
Klasifikasi Jenis-Jenis Feminisme
Adapun macam-macam style feminisme, diantaranya yaitu:
Feminisme Liberal
Merupakan feminisme yang menganut menyadari liberalisme, yakni mementingkan kebebasan. Ini memperlihatkan “semua manusia, laki-laki dan perempuan diciptakan seimbang, seirama dan mestinya tidak terjadi penindasan antara satu bersama lainnya”. Tokoh gerakan feminisme liberal yakni Mary Wollstonecraft yang menulis buku berjudul “Vindication of Right of Woman”. Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa pria dan wanita miliki nalar yang sama, untuk itu perlu terjadi persamaan terhadap perlakuan dan hak keduanya. Dalam sejarahnya, gerakan feminisme liberal lebih memfokuskan terhadap perjuangan kaum perempuan untuk beroleh pendidikan yang mirip bersama laki-laki.
Feminisme Marxis (Komunis)
Feminisme Marxis terlihat gara-gara beranggap bahwa ketertinggalan perempuan disebabkan gara-gara kapitalisme didalam suatu negara. Kapitalisme adalah menyadari yang memperlihatkan individu bisa memperkaya dirinya sebanyak mungkin. Kaum Feminisme Marxisme lihat perihal selanjutnya sebagai ketidakadilan bagi perempuan. Mereka beranggapan bahwa laki-laki mengontrol program produksi, supaya mereka miliki kedudukan lebih tinggi didalam masyarakat. Karena kedudukannya lebih tinggi, kaum laki-laki sering menindas perempuan yang secara “lebih lemah”. Tujuan utama feminis marxis yakni menghapuskan proses kapitalis.
Feminisme Sosialis
Feminisme Sosialis terlihat gara-gara kritik terhadap feminisme marxis. Kaum Feminisme Sosialis beranggap bahwa kapitalisme bukanlah pusat dari problem rendahnya kedudukan sosial wanita, alasannya “bahkan sebelum kapitalisme muncul, kedudukan wanita telah diakui lebih rendah”. Tujuan utama feminisme sosialis yakni untuk menghapuskan proses kepemilikan didalam struktur sosial.
Feminisme Radikal
Paham ini terlihat terhadap pertengahan abad ke-19 yang tawarkan ideologi “Perjuangan Separatisme Perempuan”. Dalam perihal ini, mereka menuntut kesamaan kedudukan perempuan bersama laki-laki didalam tiap tiap struktur sosial, contohnya didalam keluarga. Feminisme radikal ini lebih berfokus memperjuang hak perempuan didalam segi biologis. Namun didalam perkembangannya feminisme ini jadi ekstrim, mereka jadi memusatkan perhatian cuma terhadap perempuan. lelaki diakui tidak beri tambahan kontribusi positif, jadi terlihat kesimpulan bahwa perempuan mestinya bisa jalankan apapun cocok kemauan mereka.
Feminisme Anarkis
Feminisme anarkis merupakan salah satu menyadari feminisme ekstrim. Mereka beranggap bahwa negara dan laki-laki adalah pusat segala permasalah yang dialami kaum perempuan. Untuk itu obyek feminisme anarkis yakni untuk menghancurkan negara dan kaum lelaki serta mewujudkan mimpi supaya perempuan memegang kekuasaan tertinggi didalam struktur sosial.
Feminisme PostModern
Feminisme postmodern merupakan gerakan feminisme yang anti bersama suatu hal bersama sifat absolut dan anti bersama otoritas. Tokoh feminisme postmodern jauhi ada suatu kesatuan yang menghambat perbedaan. Artinya, kaum feminis boleh jadi apapun yang mereka inginkan, dan tidak ada rumus “feminis yang baik”. Walaupun begitu, kaum feminisme postmodern miliki tema atau orientasi didalam pergerakakannya. Mereka menjelaskan bahwa seksualitas dikonstruksikan (dibangun) oleh bahasa. Kehidupan manusia terbentuk gara-gara bahasa, maka melalui bhs pula ketidakadilan terhadap perempuan bisa diatasi. Bahasa yang dimaksud di sini yakni argumen, opini, tulisan dan lain-lain.
Kelebihan dan Kekurangan Feminisme
Kelebihan Feminisme
Adapun kelebihan feminisme diantaranya yaitu:
Adapun kekurangan feminisme diantaranya yaitu:
Terkesan egois gara-gara cuma lihat suatu hal bersama menguraikan ketidakadilan yang dimilikinya.
Dalam perkembangannya cenderung lihat rendah kaum lelaki.
Bertentangan bersama banyak agama.
Istilah feminisme ini jadi digunakan terhadap th. 1890-an, ini mengacu terhadap teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk beroleh hak-hak perempuan. Secara luas pendefinisian feminisme adalah advokasi kesetaraan hak-hak perempuan didalam perihal politik, sosial, dan ekonomi. Pelaku feminisme disebut bersama Feminis.
Sejarah Feminisme
Dalam peristiwa ada banyak sumber berkenaan gerakan perempuan didalam memperjuangkan haknya, tapi yang paling sering jadi rujukan yakni gerakan yang berkembang terhadap abad 15-18 Masehi di Eropa. Pergerakan paling awal yang ditemukan yakni oleh Christine de Pizan yang menulis berkenaan ketidakadilan yang dialami perempuan. Kemudian terhadap abad ke 18, pergerakan yang cukup signifikan jadi tumbuh. Dua tokoh utama pergerakan ini yakni Susan dan Elizabeth. Saat itu mereka telah sukses memperjuangkan hak politik, yakni hak untuk pilih bagi perempuan. Kemudian memasuki abad ke 19, bersama dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet, gerakan ini terus berkembang sampai ke negara-negara penjajahan Eropa, secara bersamaan, gerakan mereka disebut sebagai “Universal Sisterhood”.
Dalam perkembangannya, ada tiga gelombang pergerakan feminisme, diantaranya yaitu:
Gelombang Pertama
Gelombang pertama atau gelombang suara perempuan ini pertama kali dipelopori oleh aktivis sosialis Charles Fourier terhadap th. 1837. Pada gelombang ini pergerakan yang awalnya berpusat di Eropa tukar ke Amerika dan berkembang pesat sejak ada publikasi buku berjudul The Subjection Of Women (1869) karya Joh Stuart Mill. Perjuangan kaum wanita didalam menuntut revolusi sosial dan politik terhadap hak perempuan jadi menghasilkan hasil kurang lebih th. 1830-1840. Seiring bersama ada pemberantasan praktik perbudakan, hak-hak kaum perempuan jadi diperhatikan.
Gelombang Kedua
Setelah perang dunia kedua berakhir bersama ditandai bersama lahirnya negara-negara baru sehabis mereka terbebas dari penjajahan bangsa eropa, gerakan feminisme menggapai puncaknya. Mereka jadi menyuarakan hak suara perempuan didalam hak suara parlemen. Peningkatan dan semangat kaum perempuan didalam memperjuangkan haknya memuncak terhadap awal th. 1970. Tokoh yang sering dikaitkan bersama gerakan feminisme gelombang kedua ini yakni para feminis Perancis, layaknya Helene Cixous dan Julia Kristeva. Tujuan utama gerakan feminisme kedua yakni untuk menuntut kebebasan bagi wanita yang sering dipandang rendah dan diperlakukan bersama tidak layak.
Gelombang Ketiga
Pada gelombang ketiga, feminis lebih berfokus untuk beroleh posisi didalam proses pemerintahan negaranya. Mereka beranggapan bahwa bidang politik adalah area yang perlu miliki perwakilannya supaya hak-hak wanita bisa terus dijaga. Hingga sekarang, feminisme tetap ada dan aktif didalam mengkampanyekan bermacam isu sosial layaknya pornografi, hak reproduksi, kekerasan terhadap perempuan atau hak legal perempuan. Kaum Feminis juga ikut terlibat didalam memperjuangkan gerakan sosial yang mirip layaknya gerakan kaum lesbian dan gay.
Ciri-Ciri Feminisme
Adapun beberapa ciri feminisme yaitu:
Menyadari ada perbedaan atau ketidakadilan kedudukan antara laki-laki dan perempuan.
Menuntut persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
Laki-laki diakui kaum yang lebih mementingkan dirinya.
Gerakannya didominasi oleh wanita.
Klasifikasi Jenis-Jenis Feminisme
Adapun macam-macam style feminisme, diantaranya yaitu:
Feminisme Liberal
Merupakan feminisme yang menganut menyadari liberalisme, yakni mementingkan kebebasan. Ini memperlihatkan “semua manusia, laki-laki dan perempuan diciptakan seimbang, seirama dan mestinya tidak terjadi penindasan antara satu bersama lainnya”. Tokoh gerakan feminisme liberal yakni Mary Wollstonecraft yang menulis buku berjudul “Vindication of Right of Woman”. Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa pria dan wanita miliki nalar yang sama, untuk itu perlu terjadi persamaan terhadap perlakuan dan hak keduanya. Dalam sejarahnya, gerakan feminisme liberal lebih memfokuskan terhadap perjuangan kaum perempuan untuk beroleh pendidikan yang mirip bersama laki-laki.
Feminisme Marxis (Komunis)
Feminisme Marxis terlihat gara-gara beranggap bahwa ketertinggalan perempuan disebabkan gara-gara kapitalisme didalam suatu negara. Kapitalisme adalah menyadari yang memperlihatkan individu bisa memperkaya dirinya sebanyak mungkin. Kaum Feminisme Marxisme lihat perihal selanjutnya sebagai ketidakadilan bagi perempuan. Mereka beranggapan bahwa laki-laki mengontrol program produksi, supaya mereka miliki kedudukan lebih tinggi didalam masyarakat. Karena kedudukannya lebih tinggi, kaum laki-laki sering menindas perempuan yang secara “lebih lemah”. Tujuan utama feminis marxis yakni menghapuskan proses kapitalis.
Feminisme Sosialis
Feminisme Sosialis terlihat gara-gara kritik terhadap feminisme marxis. Kaum Feminisme Sosialis beranggap bahwa kapitalisme bukanlah pusat dari problem rendahnya kedudukan sosial wanita, alasannya “bahkan sebelum kapitalisme muncul, kedudukan wanita telah diakui lebih rendah”. Tujuan utama feminisme sosialis yakni untuk menghapuskan proses kepemilikan didalam struktur sosial.
Feminisme Radikal
Paham ini terlihat terhadap pertengahan abad ke-19 yang tawarkan ideologi “Perjuangan Separatisme Perempuan”. Dalam perihal ini, mereka menuntut kesamaan kedudukan perempuan bersama laki-laki didalam tiap tiap struktur sosial, contohnya didalam keluarga. Feminisme radikal ini lebih berfokus memperjuang hak perempuan didalam segi biologis. Namun didalam perkembangannya feminisme ini jadi ekstrim, mereka jadi memusatkan perhatian cuma terhadap perempuan. lelaki diakui tidak beri tambahan kontribusi positif, jadi terlihat kesimpulan bahwa perempuan mestinya bisa jalankan apapun cocok kemauan mereka.
Feminisme Anarkis
Feminisme anarkis merupakan salah satu menyadari feminisme ekstrim. Mereka beranggap bahwa negara dan laki-laki adalah pusat segala permasalah yang dialami kaum perempuan. Untuk itu obyek feminisme anarkis yakni untuk menghancurkan negara dan kaum lelaki serta mewujudkan mimpi supaya perempuan memegang kekuasaan tertinggi didalam struktur sosial.
Feminisme PostModern
Feminisme postmodern merupakan gerakan feminisme yang anti bersama suatu hal bersama sifat absolut dan anti bersama otoritas. Tokoh feminisme postmodern jauhi ada suatu kesatuan yang menghambat perbedaan. Artinya, kaum feminis boleh jadi apapun yang mereka inginkan, dan tidak ada rumus “feminis yang baik”. Walaupun begitu, kaum feminisme postmodern miliki tema atau orientasi didalam pergerakakannya. Mereka menjelaskan bahwa seksualitas dikonstruksikan (dibangun) oleh bahasa. Kehidupan manusia terbentuk gara-gara bahasa, maka melalui bhs pula ketidakadilan terhadap perempuan bisa diatasi. Bahasa yang dimaksud di sini yakni argumen, opini, tulisan dan lain-lain.
Kelebihan dan Kekurangan Feminisme
Kelebihan Feminisme
Adapun kelebihan feminisme diantaranya yaitu:
- Memiliki semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah.
- Sangat peka terhadap ketidakadilan.
- Kelompoknya miliki kesatuan yang kuat dan sangat setia.
Adapun kekurangan feminisme diantaranya yaitu:
Terkesan egois gara-gara cuma lihat suatu hal bersama menguraikan ketidakadilan yang dimilikinya.
Dalam perkembangannya cenderung lihat rendah kaum lelaki.
Bertentangan bersama banyak agama.
0 Response to "Membahas Feminisme Beserta Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis-Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Feminisme Lengkap Disini"
Posting Komentar