Pengertian Morfologi dan Struktur Bakteri Terlengkap
Oktober 16, 2018
Add Comment
Pengertian Morfologi dan Struktur Bakteri Terlengkap
Ilmusosial.info - Berikut penjelasan mengenai Pengertian Morfologi dan Struktur Bakteri. Kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Morfologi dan Struktur Bakteri. Untuk pembahasan lengkapnya silahkan anda simak berikut ini.Pengertian Morfologi dan Struktur Bakteri
A. Morfologi BakteriSecara bahasa, morfologi adalah merupakan pengetahuan tentang bentuk. Morfologi dalam bidang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme terumata hewan dan tumbuhan yang mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dibedakan menjadi dua, antara lain sebagai berikut:
1. Morfologi makroskopik atau kolonila morfologi
karaketristik koloni: adalah melakukan pengamatan pada plate agar supaya bentuk koloni, margin, ukuran, warna, elevasi, konsistensi dan permukaan
2. Morfologi mikroskopik atau seluler morfolog
Struktur sel bakteri: adalah pengamatan dengan menggunakan mikroskop
Flagella, kapsul. pili, sitoplasma, dinding sel,sporam sitoplasma
1. Morfologi Makroskopik
Populasi pada bakteri tumbuh dengan sangat cepat saat mereka ditambahkan dan disesuaikan dengan gizi serta kondisi lingkungan yang memungkinkan bakteri untuk dapat berkembang. Dengan pertumbuhan ini maka berbagai jenis bakteri terkadang memberi bentuk yang khas. Dan Beberapa kelompok ada yang berbentuk lingkaran, berwarna dan yang lainnya tidak teratur. Karakteristik dari bentuk atau morfologi koloni adalah cara para ilmuan utnuk bisa mengidentifikasi bakteri dengan mekroskopis.
a. Ukuran
- Berbentuk titik
- Kecil
- Sedang atau Moderat
- Besar
- Putih
- Kuning
- Ungu
- Merah
- Dan lain sebagainya
- Ireguler: Bertepi, tidak beraturan
- Sirkuler: Bertepi, bulat
- Rhizoid: pertumbuhan menyebar, berbentuk seperti akar
- Lobata: Tepi berbentuk lekukan
- Entire: Tepi rata
- Serrate: Tepi bergigi
- Undulate: Tepi berbentuk gelombang
- ilamentous: Tepi benbentuk benang-benang
- Flat: ketinggian tidak bsia diukur, hampir rata dengan medium
- Raised: Katinggian terlihat, akan tetapi rata dengan semua permukaan
- Convex: Berbentuk cembung seperi tetesan air
- Umbonate: Berbentuk cembung dan ditengahnya lebih menonjol
2. Morologi Mikroskopik
Morologi ini adalah merupakan karakteristik bakteri yang dilihat dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Bentuk bakteri bervariasi. Akan tetapi secara umum terdapat tiga bentuk bakteri yakni bulat atau kokus, batang atau basil dan spiral atau spirilium.
– Bentuk Bulat
Bentuk ini dibedakan menjadi 6 bentuk, antara lain sebagai berikut :
- Micrococcus: berbentuk bulat, satu-satu.
- Diplocaccus: berbentuk bulat, bergandengan dua-dua.
- Staphyllocaccus: berbentuk bulat, tersusun seperti susunan buah anggur.
- Streptocaccus: berbentuk bulat, bergandeng seperti ranta, itu sebagai hasil dari pembelahan kasatu atau dua arah dalam satu garis.
- Sarcina: berbentuk bulat, tersusun dari delapan sel yang tersusun membentuk kubus sebagai hasil dari pembelahan sel ke tiga arah.
- Tetracoccus: berbentuk bulat, tersusun dari empat sel yang bentuknya seperti bujur sangkar sebagai hasil dari proses pembelahan sel kadua arah.
– Bentuk batang
Bentuk ini dibedakan kedalam bentuk batang panjang dan batang pendek, dengan bentuk ujung lengkung atau datar. Bentuk ini dibedakan lagi dari bentuk batang yang mempunyai garis tengah atau tidak sama dibagian panjangnya. Bakteri bentuk batang terdiri dari:
- Sel tunggal atau monobasil seperti Escherchia coli.
- Bergandengan dua-dua atau diplobacil seperti Diplococcus pneumoniae.
- Rantai, streptobacil, jaringan tiang, palisade seperti Bacillus anthraxis.
– Bentuk spiral
Bentuk ini dibagi menjadi tiga bentuk, antara lain sebagai berikut:
- Bentuk koma atau vibrio apabila lengkungannya kurang dari setengah lingkaran.
- Bentuk spiral apabila lengkungannya lebih dari setengah lingkaran.
- Bentuk spiroseta, adalah bentuknya berupa spiral yang halus dan lentur, lebih berkelok dan ujungnya lebih runcing.
- Bentuk tubuh dalam bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, usia dan medium. sebab untuk membandingkan bentuk dan ukuran pada bakteri, kondisinya harus sama. Secara umum bakteri yang berumur lebih muda, maka ukurannya akan lebih besar dari yang sudah tua.
B. Struktur Bakteri
– Struktur Dasar
Dimiliki oleh hampir semua dari jenis bakteri, dan terdiri dari dinding sel, membran plasma. sitoplasma. ribosom, DNA serta granula penyimpanan.
– Dinding Sel
Kebanyakan bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran tertentu pada sel bakteri. Sifatnya elastic karena letaknya diantara kapsula dan membran sitoplasma. Susunan kimia pada dinding sel dangat kompleks. Terkadang terdiri dari beberapa bentuk seperti celulosam khitin, hemiselulosa, itu tergantung dari spesies apa bakteri tersebut. Semua bakteri yang hidup bebas memiliki dinding sel kecuai pada Mycoplasma.
Dinding sel berfungsi sebagai:
- pemberi perlindungan terhadap protoplasma
- berperan penting dalam proses berkembang biak
- mengatur pertukaran zat
- mempertahankan tekanan osmotik pada bakteri
– Membran plasma
Bagian ini adalah merupakan pembungkus dari protoplasma, membran sel letaknya didalam dinding sel dan tidak terikat dengan dinding sel. Berdasarkan pengujian sitokimia, membran sel menunjukan terdapat protein lipida dan asam nukleat.
Membran sel akan menyerap cat-cat bahkan lebih kuat dari sitoplasma. Membran yang menyelimuti sitoplasma ini terdiri dari lapisan fosfolipid dan protein. Membran sel juga berfungsi sebagai:
- alat transpor bahan makanan dengan selektif
- Dala spesies aerob, membran sel adalah merupakan tempat transport electron dan oksidasi-fosforlasi
- sebagai tempat ekspresi untuk eksoenzim yang hidrolik
- mengandung zat enzim dan molekul yang akan berfungsi pada biosintesa DNA
- mengandung reseptor protein untuk sistem kemotaktik
- mengatur saat keluar dan masuknya zat-zat
- mempunyai perand lam proses pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian dan diikuti dengan pembentukan dinding pemisah.
– Sitoplasma
adalah merupakan isi sel yng berupa cairan yang biasa jyga disebut dnegan protoplasma. Protoplasma adalah merupakan koloid yang mengandung karbihidrat, protein, enzim, belerang, kalsium karbonat dan volutin. Komponen dalam sitoplasma:
* Inti
Terdapat inti pada bakteri yang bisa dilihat dengan mikroskop electron, ini ialah daerah yang tidak tembus cahaya electron dan didalamnya terdapat asam deoksiribonukleat. Inti bakteri tidak memiliki membran sehingga termasuk organisme prokariotik.
* Ribosom
Ribosom adalah merupakan partikel sitoplesma. Kumpulan dari polyribosom adalah rantai ribosom yang menempel pada m RNA. Jumlah dari ribosom bervariasi sesuai dengan konsidi pertumbuhannya. sel akan tumbuh dengan cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibanding dnegan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai. Ribosom terletak menyebar di sitoplasma ini karena bakteri tidak mempunyai membran inti. RIbosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
– Granula sitoplasma
Granula fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang ia butuhkan. Granula juga sama seperti robosom sama-sama menyimpan makanan degan tersebar pada sitoplasma. Penyimpanan Granula hanya berfungsi untuk menyimpan makanan pada beberapa bakteri.
– Plasmid
Mayoritas bakteri memiliki plasmid, ini bisa dengan mudah ditemukan pada bakteri akan tetapi bakteri juga bisa dengan mudah menghilangkan plasmid ini. Plasmid dapat diberikan pada bakteri yang lainnya dengan transfer gen horizontal.
Terdapat juga struktur tambahan pada bakteri seperti: kapsul atau lapisan lendir, flagel, pili, klorosom, vakuola gas dan endospora.
0 Response to "Pengertian Morfologi dan Struktur Bakteri Terlengkap"
Posting Komentar