-->

Sikap Terlengkap Anti Sosial Beserta Pengertian, Bentuk, Ciri, Cara Mengatasi, dan Penyebabnya

Pengertian Sikap Anti Sosial (Antisocial personality)

Ilmusosial.info -  Pengertian Sikap Anti Sosial (Antisocial personality) adalah sikap atau prilaku yang tidak cocok dengan norma atau hukum yang berlaku dalam penduduk umumnya. Biasanya sikap anti sosial ditunjukkan dengan tidak cukup bertanggung jawab pada apa yang sudah ia lakukan. Orang yang mempunyai kepribadian anti sosial kebanyakan kerap melanggar norma maupun aturan yang ada.

Sikap Terlengkap Anti Sosial Beserta Pengertian, Bentuk, Ciri, Cara Mengatasi, dan Penyebabnya


Contoh orang yang berkepribadian antisosial yakni mereka yang mempunyai pembawaan introvert. Orang yang mempunyai sikap antisosial kebanyakan bahagia menyendiri dibandingkan wajib berkumpul atau duduk di daerah ramai. Sikap antisosial ini dinilai oleh ahli psikologi sebagai suatu sikap yang tidak cocok dengan norma dan nilai penduduk pada umumnya.

Sikap anti sosial merupakan sikap dan prilaku yang tidak pertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain maupun penduduk secara umum di sekitarnya. Seseorang yang anti sosial menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab dan kurangnya penyesalan berkenaan kekeliruan yang mereka lakukan. Orang yang kepribadian anti sosial secara persisten lakukan pelanggaran pada hak orang lain dan melanggar norma. Mereka melewatkan norma dan konvensi sosial, impulsif, dan termasuk gagal dalam membina interaksi interpersonal dan pekerjaan. Suatu tindakan anti sosial termasuk dalam tindakan sosial berorientasi di keberadaan orang lain atau mempunyai makna subjektif bagi orang yang melakukannya. Tindakan anti sosial kebanyakan mendatangkan kerugian bagi penduduk luas gara-gara pada dasarnya pelaku tidak menyukai konsistensi sosial (social order) yang di idamkan oleh sebagian besar bagian penduduk lainnya.


Ciri-Ciri Sikap Anti Sosial

Adapun beberapa ciri sikap antisosial diantaranya yaitu:
  1. Memiliki ego yang tinggi
  2. Jarang berbicara
  3. Tidak menghendaki pertolongan orang lain
  4. Tidak mempunyai sikap dominan
  5. Lebih bahagia menyendiri
  6. Terdapat ketidaksesuaian antara sikap dengan norma yang tersedia dalam masyarakat
  7. Adanya seseorang atau sekelompok orang yang berupaya dalam lakukan perlawanan pada orang yang berlaku di masyarakat.
  8. Keadaan psikologi seseorang yang berlawanan dengan apa yang terjadi
  9. Ketidakmampuan seseorang dalam mobilisasi norma yang di masyarakat.

Bentuk-Bentuk Sikap Anti Sosial

Sikap anti sosial dibedakan menjadi sebagian macam model bentuk, diantaranya yaitu:

Sikap anti sosial berdasarkan penyebabnya
Penyimpangan individual
Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang disebabkan oleh diri sendiri. Penyimpangan tersebut terjadi gara-gara ada aspek yang merubah penderita. Faktor tersebut contohnya seperti pembawaan, penyakit, kecelakaan yang dulu dialami, atau gara-gara efek sosiokultural yang bersifat unik pada privat penderita. Bentuk-bentuk sikap anti sosial yang terlihat gara-gara penyimpangan individual, diantaranya yaitu:
  • Pembangkang, yakni orang yang tidak rela tunduk pada peringatan yang sudah diberikan oleh orang yang bertanggung jawab di lingkungan tersebut.
  • Pelanggar, yakni orang yang lakukan pelanggaran pada norma yang berlaku dalam masyarakat.
  • Penjahat, yakni orang yang melewatkan norma atau hukum yang tersedia di penduduk supaya membawa dampak kerugian baik bersifat harta benda maupun jiwa/nyawa di lingkungan masyarakat.

Penyimpangan situasional
Penyimpangan situasional adalah penyimpangan gara-gara ada efek kemampuan situasi baik di luar maupun di dalam diri individu tersebut. Bentuk sikap anti sosial yang terlihat akibat penyimpangan situasional, diantaranya yaitu:

  1. Tingkah laku kasar yang dimiliki remaja.
  2. Tekanan batin yang dialami perempuan yang mengalami masa menopause.
  3. Penyimpangan seksual yang terjadi gara-gara menunda perkawinan.
  4. Homoseksualitas yang terjadi pada narapidana di dalam instansi permasyarakatan.

Penyimpangan biologis
Penyimpangan biologis adalah penyimpangan yang terjadi gara-gara ada aspek pembatas yang tidak terlalu mungkin terjadinya dalam menambahkan persepsi atau menimbulkan respons tertentu. Ada sebagian macam wujud diferensiasi yang dapat membawa dampak penyimpangan biologis diantaranya yaitu:
  • Ciri-ciri gara-gara masalah fisik, bila kehilangan bagian atau bagian tubuh dan ada masalah sensorik.
  • Ciri-ciri biologis yang aneh, bila mempunyai cacat yang disebabkan gara-gara luka atau cacat yang gara-gara bawaan lahir (genetis).
  • Ciri-ciri ras misalnya, tinggi badan, warna kulit, atau wujud badan.
  • Disfungsi tubuh yang tidak terkontrol ulang oleh tubuh misalnya, epilepsi atau tremor.

Dengan ada diferensiasi tersebut, maka dapat membawa dampak wujud sikap antisosial seperti:
  • Egoisme, yakni sikap anti sosial akan menjadi dirinya yang paling benar atau unggul dibandingkan orang lain.
  • Rasisme, yakni sikap antisosial akan yakin kepada memahami rasis (rasisme) di mana mereka akan mendiskriminasi orang yang mempunyai ciri, bentuk, warna yang aneh atau tidak cocok dengan dirinya, bila mendiskriminasi orang yang berwarna kulit gelap.
  • Rasialisme, yakni sikap antisosial kebanyakan menerapkan sikap diskriminasi pada kelompok ras lain.
  • Stereotip, yakni citra kaku berkenaan suatu rasa atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut. Misalnya, orang jawa kondang dengan lemah lembutnya, padahal stereotip itu tidak selalu benar.

Penyimpangan bersifat sosiokultural
Penyimpangan bersifat sosiokultural mempunyai sebagian wujud diantaranya yaitu:

  • Primodialisme, yakni memahami atau pandangan yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak awal menempel pada diri individu tersebut misalnya, suku bangsa, ras, agama maupun asal-usul kedaerahan oleh seseorang dalam kelompoknya, yang lantas meluas dan berkembang.
  • Etnosentrisme, yakni sikap menilai kebudayaan penduduk lain dengan pakai ukuran yang berlaku dalam penduduk tersebut.
  • Sekularisme, yakni sikap yang mengutamakan hal-hal yang bersifat non-agamis, bila teknologi, pengetahuan.
  • Hedonisme, yakni suatu sikap yang tersedia pada manusia yang mendasarkan diri pada pola kehidupan yang serba mewah, glamour, dan cuma memikirkan dan menempatkan kesenangan materil saja.
  • Fanatisme, yakni sikap yang menyukai suatu hal perihal secara berlebihan. Fanatisme yang sangat berlebih akan membahayakan gara-gara dapat membawa dampak konflik atau perpecahan.
  • Diskriminasi, yakni sikap yang bahagia membedakan secara sengaja pada golongan yang berkenaan cuma untuk kepentingan tertentu.

Sikap anti sosial berdasarkan sifatnya
Tindakan anti sosial yang dilaksanakan secara sengaja
Tindakan anti sosial yang dilaksanakan secara sengaja adalah tindakan yang dilaksanakan secara memahami oleh orang tersebut, akan tetapi orang tersebut tidak memperdulikan orang lain pada tindakannya tersebut. Contohnya seperti mencoret-coret tembok.

Tindakan antisosial yang dilaksanakan gara-gara tidak peduli
Tindakan anti sosial yang dilaksanakan gara-gara tidak peduli adalah tindakan yang dilaksanakan gara-gara orang tersebut tidak peduli pada keberadaan penduduk di sekitarnya. Misalnya, mengikis sampah asal-asalan di sungai atau sembarangan.

Faktor Penyebab Terjadinya Sikap Anti Sosial
Adapun aspek yang membawa dampak terjadinya sikap anti sosial, diantaranya yaitu:

  • Terdapat norma dan nilai sosial yang tidak cocok dengan penduduk supaya terjadi kesenjangan budaya dan pola pikir masyarakat.
  • Adanya ideologi yang dipaksakan untuk masuk ke dalam lingkungan penduduk tersebut yang dapat membawa dampak guncangan budaya bagi penduduk yang masih belum siap untuk menerima ideologi tersebut.
  • Masyarakat tidak cukup siap untuk menerima perubahan dalam tatanan masyarakat.
  • Ketidakmampuan seseorang dalam memahami atau menerima perbedaan sosial yang masuk ke dalam lingkungan penduduk supaya terjadi kecemburuan sosial.
  • Pemimpin tidak cukup sigap dan tanggap untuk menanggulangi masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Cara Mengatasi Sikap Anti Sosial
Cara yang dapat dilaksanakan untuk menahan dan mengobati/menangani sikap anti sosial diantaranya yaitu:

Upaya menahan sikap anti sosial
Upaya manfaat menahan terjadinya sikap anti sosial dapat dilaksanakan dengan pendekatan teoritis. Pencegahan ini dibedakan berdasarkan kelompok usia dari individu yang ditargetkan:
  • Intervensi yang menargetkan prenatal (sebelum lahir) dan awal masa kanak-kanak, diutamakan pada gizi sang ibu dan kebugaran ibu, mengurangi merokok dan menambah kemampuan memecahkan persoalan keluarga.
  • Intervensi yang menargetkan lingkungan keluarga, usahakan untuk fasilitasi pengembangan sikap disiplin tanpa paksaan, siasat untuk menambah pembangunan sosial dan pendidikan, menambah keterlibatan orang tua di sekolah dan kesibukan ekstrakurikuler.
  • Intervensi yang menargetkan lingkungan sekolah, fokus untuk menunjang kesuksesan akademis, memodifikasi lingkungan sekolah untuk menahan prilaku menyimpang, menambah kemampuan organisasi dan akademik, serta mengajarkan interaksi sebaya yang positif.

Upaya penyembuhan pada pelaku sikap antisosial
Upaya penyembuhan pada pelaku sikap anti sosial kebanyakan dilaksanakan pelatihan pada prilaku kognitifnya, yang akan melibatkan upaya untuk memodifikasi penalaran moral, serta menambah kemampuan seseorang untuk mengambil perspektif lain. Selain itu termasuk dengan menambah toleransi pada orang lain serta menambah kemampuan untuk menyelesaikan persoalan dengan pertolongan orang lain

0 Response to "Sikap Terlengkap Anti Sosial Beserta Pengertian, Bentuk, Ciri, Cara Mengatasi, dan Penyebabnya "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel