Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Terlengkap
September 19, 2018
Add Comment
1. Hakikat dan ruang Lingkup Sejarah
a. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu, apabila sejarah memiliki syarat-syarat dari suatu ilmu, yakni :
Ø Masalah yang menjadi objek kajian sejarah adalah kejadian-kejadian di masa lalu yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan manusia, kejadian-kejadian itu merupakan hubungan sebab akibat.
Ø Metode sejarah adalah cara menangani bukti-bukti sejarah dan menghubungkannya serta memastikannya dengan bukti tentang asal usul.
Ø Kisah sejarah disusun dengan sistematis, berdasarkan tahun kejadian dan peristiwa yang mengawalinya.
Ø Kebenaran fakta sejarah diperoleh dari penelitian sumber sejarah yang dikumpulkan dengan menggunakan rasio.
Ø Kebenaran fakta sejarah adalah objektif, karena dalam menyusun kisah sejarah harus berdasakan fakta yang ada.
b. Sejarah sebagai fakta dan peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa menyangkut kesadaran manusia yang bersejarah dan menyejarah. Bersejarah, artinya manusia memiliki sejarah. Menyejarah, artinya hanya manusia yang dapat membuat sejarah. Sehingga keberadaan teorinya mengandung beberapa hal berikut :
Ø Sejarah dipahami sebagai sesuatu yang telah berlaku
Ø Cerita tentang sesuatu yang yang telah berlalu yang dialami oleh manusia
Ø Keseluruhan pengetahuan sekitar waktu lampau manusia mengenai problematika tertentu dan mengenai masyarakat tertentu
c. Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan sebuah narasi yang disusun berdasarkan ingatan, kesan atau tafsiran manusia tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa waktu yang lampau. Oleh karena itu, sejarah sebagai kisah dapat saja bersifat subjektif. Subyektivitas itu dapat muncul karena diceritakan oleh seseorang. Pengaruh kepribadian, emosi, kepentingan, nilai yang diperjuangkan kelompok sosial dimana ia berada, dan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penuturan atau kisah yang ditulisnya.
d. Sejarah dikatakan sebagai seni
Sejarah sebagai seni muncul pada saat masa Herodotus. Pada abad ke- 17 sejarah merupakan cabang dari sastra karena itu dianggap sebagai seni. Disebut demikian karena seseorang akan merasa senang dan terhibur apabila penulisan sejarah menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, dan menarik sehingga tidak membosankan dan isinya dapat dimengerti.
e. Sejarah dikatakan sebagai mitos
Mitos bukan sejarah tetapi mitos-mitos memiliki kegunaan sendiri. Mitos merupakan bagian dari budaya dan dapat menjadi kekuatan sejarah oleh karena itu layak mendapat perhatian. Mitos boleh dianggap sebagai peristiwa sejarah yang harus selalu diingat dan diingatkan, sebagai pelajaran dan alat pemersatu. Namun jangan mencampuradukannya dengan sejarah dan ingatan. Sejarah memang tidak ada dengan sendirinya. Sejarah ialah hasil dari usaha untuk merekam, melukis dan menerangkan sebuah peristiwa di masa lalu.
2. Kajian Ilmu Sejarah
Obyek kajian ilmu sejarah antara lain :
a. Sejarah Sosial merupakan setiap gejala sejarah yang memanifestasikan kehidupan sosial suatu komunitas atau kelompok. Contoh : Pemberontakan petani Banten tahun 1888 oleh Prof. Sartono Kartodirdjo.
b. Sejarah Politik dalam historiografi barat lazim disebut sejarah konvensional. Kajiannya berhubungan dengan struktur kepemimpinan, peranan elit, jaringan politik. Ciri menonjol dalam sejarah ini adalah deskriptif naratif.
c. Sejarah Mentalitas memiliki cakupan luas.Garapan utamanya adalah mentifact yang mencakup ide, ideologi, orientasi nilai, mitos, serta segala struktur kesadarannya. Semua ini untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan faktor apa yang mendorong terjadinya suatu peristiwa.
d. Sejarah Intelektual mempelajari ide-ide yang pernah berkembang dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Ide-ide itu tecakup dalam filsafat, sejarah, kesastraan, seni lukis, patung, arsitektur, musik, dan juga pendidikan. Kajian sejarah intelektual ini berupa kajian tentang ideologi politik yaitu seperti kapitalisme, komunisme, liberalisme, dan juga sosialisme.
e. Sejarah Ekonomi adalah cabang sejarah yang paling sesuai dengan teknik-teknik kuantitatif sehingga dianggap sebagai sains atau ilmu sosial. Substansi materi sejarah ekonomi yaitu produksi barang dan jasa, pekerjaan, penghasilan, harga yang dapat diukur (dihitung). Yaitu Ada dua aliran pada sejarah ekonomi modern yang pertama mazhab Prancis Annales dan yang kedua sejarah ekonomi baru.
f. Sejarah Agraria mencakup sejarah pertanian, sejarah petani, sejarah pedesaan.
g. Sejarah Kebudayaan melingkupi ruang lingkup yang luas. Semua bentuk manifestasi keberadaan manusia berupa bukti dan saksi seperti artifact (fakta benda), mentifact (fakta mental-kejiwaan) dan sociofact (fakta atau hubungan sosial) termasuk dalam kebudayaan. Semua ini berupa struktur dan proses kegiatan manusia menurut dalam dimensi ideasional, etis, dan estetis adalah kebudayaan.
h. Sejarah Maritim
i. Sejarah Geografi
j. Sejarah Militer
k. Sejarah Perempuan
l. Sejarah Diplomatik
m. Sejarah Pendidikan
n. Sejarah Ilmu Pengetahuan
3. Guna Sejarah
a. Pengertian guna intrinsik dan guna ekstrinsik sejarah
1) Guna intrinsik sejarah
Secara intrinsik, sejarah itu berguna sebagai pengetahuan. Seandainya sejarah itu tidak berguna secara intrinsik, yaitu berarti tidak ada sumbangannya di luar dirinya, cukuplah pada nilai-nilai intrinsik.
2) Guna ekstrinsik sejarah
Sejarah itu dapat digunakan sebagai liberal education untuk mempersiapkan seorang mahasiswa supaya siap secara filosofis, tidak hanya untuk yang akan belajar di Jurusan Sejarah.
b. Macam-macam dan pengertian kegunaan intrinsik sejarah
Setidaknya ada empat macam guna sejarah secara intrinsik, yaitu :
1) Sejarah sebagai ilmu
2) Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
3) Sejarah sebagai pernyataan pendapat
4) Sejarah sebagai profesi.
c. Macam-macam dan pengertian kegunaan ektrinsik sejarah
Secara umum sejarah mempunyai fungsi pendidikan, yaitu sebagai berikut :
Materi Remidial
Peristiwa masa lalu dijadikan pengalaman dan pelajaran di masa kini, sedangkan peristiwa masa kini dijadikan sebagai titik tolak kegiatan di masa yang akan mendatang. Dapat disimpulkan sejarah berarti mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. Ada juga seseorang yang mengatakan bahwa sejarah adalah merupakan rentetan peristiwa sebab akibat. Itupun ada benarnya, karena peristiwa yang sedang terjadi biasanya diakibatkan oleh sebuah peristiwa yang mendahului, atau peristiwa yang telah melatar belakangi.
Apabila kita menyimpulkan, sejarah yaitu ilmu yang mempelajari peristiwa masa lalu atau lampau yang disebabkan oleh tindakan manusia, yang mengakibatkan terjadinya perubahan perkembangan peradaban umat manusia, baik yang menyangkut sosial, ekonomi, politik, kebudanyaan dan sebagainya.
Apabila kita meneliti lebih dalam, sejarah itu ada setelah manusia ada dimuka bumi ini. Sejarah terus berkesinambungan, sehingga sejarah merupakan rentang peristiwa yang sangat panjang dan lama , sejak manusia pertama dimuka bumi ini. Dengan demikian, sejarah mempunyai sifat yang sepesifik dibandingkan ilmu-ilmu lainya, antara lain sebagai berikut ini :
1. Masa lalu itu dilukiskan secara urutan waktu atau kronologi
2. Ada hubungan dengan sebab akibat atau kausalitas
3. Peristiwa sejarah meliputi masa lalu atau lampau, masa kini, dan masa yang akan datang (tiga dimensi)
4. Kebenaran sifatnya sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apa bila ditemukan data pembuktian baru
Materi Pengayaan
Sejarah yaitu Sebagai Kisah,
ialah hasil karya atau hasil ciptaan manusia yang menulisnya atau sejarawan penulis. Sejarah adalah sebagai kisah seharusnya cocok dengan sejarah sebagai sebagai peristiwamasa lalu yang digambarkanya. Penulis Sejarawan dapat mengetahui peristiwa masa lalu terjadi seperti yang ia kisahkan, karena dalam menyusun kisah masa lalu ia menggunakan dasar jejak-jejak peristiwa di masa lalu.
Proses penyusunan sejarah sebagai Al kisah, para sejarawan menggunakan dasar-dasar yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai sebuah peristiwa. Dengan kata lain, Sejarah sebagai peristiwa dan yang menjadi sumber sejarah sebagai kisah. Pengetahuan tentang masa lalu begitu saja tidak diperoleh dengan mudah. Untuk memperolehnya, kita harus melakukan sebuah penelitian yang terkadang sangat sulit sehingga memakan waktu yang lama dan pemikiran yang tidak sedikit
Sejarah sebagai Seni,
George Macauly Travelyan. beliau mengatakan bahwa menuliskan sebuah kisah peristiwa tidaklah mudah, karena membutuhkan imajinasi dan seni, jika kita usut perkembangan penulisan sejarah mula-mula adalah suatu caabang dari sastra. Jadi, merupakan suatu seni. Begitu juga pada abad ke -12 di eropa posisi sejarah sebagai ilmu dan seni masih diperdebatkan sampai abad ke – 17, yang akhirnya dinyatakan bahwa sejarah merupakan cabang dari sastra karena itu sejarah di anggap sebagai seni.
Dalam kenyataan dunia pendidikan, guru maupun juga siswa akan merasa senang dan terhibur apabila penulisan kisah sejarah menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, dan menarik sehingga tidak membosankan dan isinya dapat dimengerti. Untuk itu diperlukan seni dalam penulisan sejarah. Oleh karena itu, sejarah juga adalah sebuah seni.
a. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu, apabila sejarah memiliki syarat-syarat dari suatu ilmu, yakni :
Ø Masalah yang menjadi objek kajian sejarah adalah kejadian-kejadian di masa lalu yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan manusia, kejadian-kejadian itu merupakan hubungan sebab akibat.
Ø Metode sejarah adalah cara menangani bukti-bukti sejarah dan menghubungkannya serta memastikannya dengan bukti tentang asal usul.
Ø Kisah sejarah disusun dengan sistematis, berdasarkan tahun kejadian dan peristiwa yang mengawalinya.
Ø Kebenaran fakta sejarah diperoleh dari penelitian sumber sejarah yang dikumpulkan dengan menggunakan rasio.
Ø Kebenaran fakta sejarah adalah objektif, karena dalam menyusun kisah sejarah harus berdasakan fakta yang ada.
b. Sejarah sebagai fakta dan peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa menyangkut kesadaran manusia yang bersejarah dan menyejarah. Bersejarah, artinya manusia memiliki sejarah. Menyejarah, artinya hanya manusia yang dapat membuat sejarah. Sehingga keberadaan teorinya mengandung beberapa hal berikut :
Ø Sejarah dipahami sebagai sesuatu yang telah berlaku
Ø Cerita tentang sesuatu yang yang telah berlalu yang dialami oleh manusia
Ø Keseluruhan pengetahuan sekitar waktu lampau manusia mengenai problematika tertentu dan mengenai masyarakat tertentu
c. Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan sebuah narasi yang disusun berdasarkan ingatan, kesan atau tafsiran manusia tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa waktu yang lampau. Oleh karena itu, sejarah sebagai kisah dapat saja bersifat subjektif. Subyektivitas itu dapat muncul karena diceritakan oleh seseorang. Pengaruh kepribadian, emosi, kepentingan, nilai yang diperjuangkan kelompok sosial dimana ia berada, dan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penuturan atau kisah yang ditulisnya.
d. Sejarah dikatakan sebagai seni
Sejarah sebagai seni muncul pada saat masa Herodotus. Pada abad ke- 17 sejarah merupakan cabang dari sastra karena itu dianggap sebagai seni. Disebut demikian karena seseorang akan merasa senang dan terhibur apabila penulisan sejarah menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, dan menarik sehingga tidak membosankan dan isinya dapat dimengerti.
e. Sejarah dikatakan sebagai mitos
Mitos bukan sejarah tetapi mitos-mitos memiliki kegunaan sendiri. Mitos merupakan bagian dari budaya dan dapat menjadi kekuatan sejarah oleh karena itu layak mendapat perhatian. Mitos boleh dianggap sebagai peristiwa sejarah yang harus selalu diingat dan diingatkan, sebagai pelajaran dan alat pemersatu. Namun jangan mencampuradukannya dengan sejarah dan ingatan. Sejarah memang tidak ada dengan sendirinya. Sejarah ialah hasil dari usaha untuk merekam, melukis dan menerangkan sebuah peristiwa di masa lalu.
2. Kajian Ilmu Sejarah
Obyek kajian ilmu sejarah antara lain :
a. Sejarah Sosial merupakan setiap gejala sejarah yang memanifestasikan kehidupan sosial suatu komunitas atau kelompok. Contoh : Pemberontakan petani Banten tahun 1888 oleh Prof. Sartono Kartodirdjo.
b. Sejarah Politik dalam historiografi barat lazim disebut sejarah konvensional. Kajiannya berhubungan dengan struktur kepemimpinan, peranan elit, jaringan politik. Ciri menonjol dalam sejarah ini adalah deskriptif naratif.
c. Sejarah Mentalitas memiliki cakupan luas.Garapan utamanya adalah mentifact yang mencakup ide, ideologi, orientasi nilai, mitos, serta segala struktur kesadarannya. Semua ini untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan faktor apa yang mendorong terjadinya suatu peristiwa.
d. Sejarah Intelektual mempelajari ide-ide yang pernah berkembang dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Ide-ide itu tecakup dalam filsafat, sejarah, kesastraan, seni lukis, patung, arsitektur, musik, dan juga pendidikan. Kajian sejarah intelektual ini berupa kajian tentang ideologi politik yaitu seperti kapitalisme, komunisme, liberalisme, dan juga sosialisme.
e. Sejarah Ekonomi adalah cabang sejarah yang paling sesuai dengan teknik-teknik kuantitatif sehingga dianggap sebagai sains atau ilmu sosial. Substansi materi sejarah ekonomi yaitu produksi barang dan jasa, pekerjaan, penghasilan, harga yang dapat diukur (dihitung). Yaitu Ada dua aliran pada sejarah ekonomi modern yang pertama mazhab Prancis Annales dan yang kedua sejarah ekonomi baru.
f. Sejarah Agraria mencakup sejarah pertanian, sejarah petani, sejarah pedesaan.
g. Sejarah Kebudayaan melingkupi ruang lingkup yang luas. Semua bentuk manifestasi keberadaan manusia berupa bukti dan saksi seperti artifact (fakta benda), mentifact (fakta mental-kejiwaan) dan sociofact (fakta atau hubungan sosial) termasuk dalam kebudayaan. Semua ini berupa struktur dan proses kegiatan manusia menurut dalam dimensi ideasional, etis, dan estetis adalah kebudayaan.
h. Sejarah Maritim
i. Sejarah Geografi
j. Sejarah Militer
k. Sejarah Perempuan
l. Sejarah Diplomatik
m. Sejarah Pendidikan
n. Sejarah Ilmu Pengetahuan
3. Guna Sejarah
a. Pengertian guna intrinsik dan guna ekstrinsik sejarah
1) Guna intrinsik sejarah
Secara intrinsik, sejarah itu berguna sebagai pengetahuan. Seandainya sejarah itu tidak berguna secara intrinsik, yaitu berarti tidak ada sumbangannya di luar dirinya, cukuplah pada nilai-nilai intrinsik.
2) Guna ekstrinsik sejarah
Sejarah itu dapat digunakan sebagai liberal education untuk mempersiapkan seorang mahasiswa supaya siap secara filosofis, tidak hanya untuk yang akan belajar di Jurusan Sejarah.
b. Macam-macam dan pengertian kegunaan intrinsik sejarah
Setidaknya ada empat macam guna sejarah secara intrinsik, yaitu :
1) Sejarah sebagai ilmu
2) Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
3) Sejarah sebagai pernyataan pendapat
4) Sejarah sebagai profesi.
c. Macam-macam dan pengertian kegunaan ektrinsik sejarah
Secara umum sejarah mempunyai fungsi pendidikan, yaitu sebagai berikut :
Materi Remidial
Peristiwa masa lalu dijadikan pengalaman dan pelajaran di masa kini, sedangkan peristiwa masa kini dijadikan sebagai titik tolak kegiatan di masa yang akan mendatang. Dapat disimpulkan sejarah berarti mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. Ada juga seseorang yang mengatakan bahwa sejarah adalah merupakan rentetan peristiwa sebab akibat. Itupun ada benarnya, karena peristiwa yang sedang terjadi biasanya diakibatkan oleh sebuah peristiwa yang mendahului, atau peristiwa yang telah melatar belakangi.
Apabila kita menyimpulkan, sejarah yaitu ilmu yang mempelajari peristiwa masa lalu atau lampau yang disebabkan oleh tindakan manusia, yang mengakibatkan terjadinya perubahan perkembangan peradaban umat manusia, baik yang menyangkut sosial, ekonomi, politik, kebudanyaan dan sebagainya.
Apabila kita meneliti lebih dalam, sejarah itu ada setelah manusia ada dimuka bumi ini. Sejarah terus berkesinambungan, sehingga sejarah merupakan rentang peristiwa yang sangat panjang dan lama , sejak manusia pertama dimuka bumi ini. Dengan demikian, sejarah mempunyai sifat yang sepesifik dibandingkan ilmu-ilmu lainya, antara lain sebagai berikut ini :
1. Masa lalu itu dilukiskan secara urutan waktu atau kronologi
2. Ada hubungan dengan sebab akibat atau kausalitas
3. Peristiwa sejarah meliputi masa lalu atau lampau, masa kini, dan masa yang akan datang (tiga dimensi)
4. Kebenaran sifatnya sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apa bila ditemukan data pembuktian baru
Materi Pengayaan
Sejarah yaitu Sebagai Kisah,
ialah hasil karya atau hasil ciptaan manusia yang menulisnya atau sejarawan penulis. Sejarah adalah sebagai kisah seharusnya cocok dengan sejarah sebagai sebagai peristiwamasa lalu yang digambarkanya. Penulis Sejarawan dapat mengetahui peristiwa masa lalu terjadi seperti yang ia kisahkan, karena dalam menyusun kisah masa lalu ia menggunakan dasar jejak-jejak peristiwa di masa lalu.
Proses penyusunan sejarah sebagai Al kisah, para sejarawan menggunakan dasar-dasar yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai sebuah peristiwa. Dengan kata lain, Sejarah sebagai peristiwa dan yang menjadi sumber sejarah sebagai kisah. Pengetahuan tentang masa lalu begitu saja tidak diperoleh dengan mudah. Untuk memperolehnya, kita harus melakukan sebuah penelitian yang terkadang sangat sulit sehingga memakan waktu yang lama dan pemikiran yang tidak sedikit
Sejarah sebagai Seni,
George Macauly Travelyan. beliau mengatakan bahwa menuliskan sebuah kisah peristiwa tidaklah mudah, karena membutuhkan imajinasi dan seni, jika kita usut perkembangan penulisan sejarah mula-mula adalah suatu caabang dari sastra. Jadi, merupakan suatu seni. Begitu juga pada abad ke -12 di eropa posisi sejarah sebagai ilmu dan seni masih diperdebatkan sampai abad ke – 17, yang akhirnya dinyatakan bahwa sejarah merupakan cabang dari sastra karena itu sejarah di anggap sebagai seni.
Dalam kenyataan dunia pendidikan, guru maupun juga siswa akan merasa senang dan terhibur apabila penulisan kisah sejarah menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, dan menarik sehingga tidak membosankan dan isinya dapat dimengerti. Untuk itu diperlukan seni dalam penulisan sejarah. Oleh karena itu, sejarah juga adalah sebuah seni.
0 Response to "Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Terlengkap"
Posting Komentar