Review Buku "Sejarah Nasional Indonesia VI"
Januari 31, 2016
Add Comment
IDENTITAS BUKU
Penulis : Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto
Penerbit : Balai Pustaka, Jakarta
Tahun Terbit : 1993
Tebal Buku : xxviii, 660 hlm.
Sejarah Nasional Indonesia jilid VI ini merupakan bagian terakhir buku Sejarah Nasional Indonesia ini mengandung masalah-masalah khusus yang menyangkut sifat periodenya yang lazim disebut contemporary history atau sejarah sejaman. Periode yang didalam masyarakat secara popular disebut zaman Jepang dan jaman kemerdekaan ini masih sempat dialami oleh sebagian besar orang yang sekarang masih hidup. Pastilah bahwa mereka semuanya masing-masing mempunyai pengalaman pribadi atau setidaknya kesan pribadi mengenai peristiwa-peristiwa dalam periode ini.
Adapun Sejarah Nasional Indonesia jilid VI ini dibagi menjadi 5 bab :
Pada bab ke ketiga ini dimana pada sub-bab Sistem Liberal dan Pemilu I
Pada tanggal 1 Maret 1952 Presiden Soekarno menunjuk Sidik Djojosukarto (PNI) dan Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) menjadi formatur. Yang diminta oleh Presiden kepada formatur iyalah sebuah cabinet yang kuat dan mendapat dukungan cukup dari parlemen. Usaha dari kedua formatur untuk membentuk cabinet yang kuat menemui kegagalan, sebab tidak ada kesepakatan tentang calon-calon yang akan di dudukan didalam cabinet. Pada tanggal 19 maret kedua formatur ini mengembalikan mandatnya dan Presiden Soekarno menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagai formatur baru. Akhirnya setelah berusaha 2 minggu, pada tanggal 30 maret Mr. Wilopo mangajukan susunan kabinetnya yang terdiri atas : PNI dan Masyumi masing-masing mendapat jatah 4 orang, PSI 2 orang, PKRI (Partai Khatolik Republik Indonesia), Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya), Partai Buruh, dan PSII masing-masing 1 orang dan golongan tak berpartai 3 orang. Dalam menentukan susunan personalia kabinetnya, Wilopo mengusahakan adanya suatu team yang terpadu sebagai Zaken Kabinet, Sehingga dapat secara bulat mendukung kebijaksanaan Pemerintah.
Mengenai Program Kabinet Wilopo terutama ditunjukan pada persiapan pelaksanaan pemilihan umum (untuk Konstituante, DPR, dan DPRD), Kemakmuran, pendidikan rakyat dan keamanan. Sedang program luar Negeri terutama ditunjukan pada penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda dan pengembalian Irian Barat ke Indonesia serta menjalankan politok bebas-aktif menuju perdamaian Dunia.
Kementrian Penerangan, Keterangan dan Djawaban Pemerintah atas Program Kabinet Wilopo, Djakarta, 1952 dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI
Penulis : Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto
Penerbit : Balai Pustaka, Jakarta
Tahun Terbit : 1993
Tebal Buku : xxviii, 660 hlm.
Sejarah Nasional Indonesia jilid VI ini merupakan bagian terakhir buku Sejarah Nasional Indonesia ini mengandung masalah-masalah khusus yang menyangkut sifat periodenya yang lazim disebut contemporary history atau sejarah sejaman. Periode yang didalam masyarakat secara popular disebut zaman Jepang dan jaman kemerdekaan ini masih sempat dialami oleh sebagian besar orang yang sekarang masih hidup. Pastilah bahwa mereka semuanya masing-masing mempunyai pengalaman pribadi atau setidaknya kesan pribadi mengenai peristiwa-peristiwa dalam periode ini.
Adapun Sejarah Nasional Indonesia jilid VI ini dibagi menjadi 5 bab :
- Pertama adalah bab Tinjauan menyeluruh yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam periode ini secara prosesual. (Zaman Jepang)
Yang dibagi menjadi sub-bab Susunan dan perkembangan pemerintah pendudukan, pergerakan Indonesia dan Jepang, pengerahan terhadap rakyat, ekonomi Jepang, pendidikan, komunikasi social dan budaya, janji mengenai status Indonesia di kemudian hari, menjelang proklamasi
- Kedua adalah bab tentang Perang kemerdekaan
Yang dibagi menjadi sub-bab Proklamasi, Undang-undang dasar 45 dan Pancasila dasar filsafat Negara, Perjuangan awal, Perang dan Diplomasi, Menghadapi aksi Militer Belanda, Menumpas Pemberontakan Komunis, Menghadapi aksi Militer II Belanda, Akhir Perang dan Pengakuan kedaulatan, Ekonomi Blokade, Pendidikan, Budaya, dan Komunikasi Sosial.
- Ketiga adalah bab tentang Demokrasi Liberal
Yang dibagi menjadi sub-bab Dari Konstitusi RIS ke Undang-undang dasar sementara, Sistem Liberal dan pemilu ke I, Politik bebas aktif dan konferensi Asia-Afrika, Mencari Sistem Ekonomi Nasional, Masalah-masalah Angkatan Perang, Menanggulangi gangguan keamanan dalam Negeri, Krisis memuncak, Pendidikan, Budaya dan Komunikasi Sosial
- Keempat adalah bab tentang Demokrasi Terpimpin
Yang dibagi menjadi sub-bab Dekrit 5 juli 1959 dan system Demokrasi Terpimpin, Sistem ekonomi Terpimpin, Pembebasan Irian Barat, Politik Luar Negeri Mercu- Suar dan Konfrontasi, Ofensif PKI dan sekutu-sekutunya, Pendidikan, Komunikasi Massa dan Budaya.
- Kelima adalah bab tentang Orde Baru
Yang dibagi menjadi sub-bab Penumpasan G30S/PKI, Surat perintah 11 Maret 1966, Stabilitas Politik, Stabilitas Ekonomi, Pembangunan Lima Tahun Pelita, Integrasi ABRI dan Peningkatan Dwi fungsi ABRI, Politik luar Negeri Republik Indonesia, Perkembangan Sosial-Budaya, Pemilihan Umum 1971 dan 1977.
Pada bab ke ketiga ini dimana pada sub-bab Sistem Liberal dan Pemilu I
Pada tanggal 1 Maret 1952 Presiden Soekarno menunjuk Sidik Djojosukarto (PNI) dan Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) menjadi formatur. Yang diminta oleh Presiden kepada formatur iyalah sebuah cabinet yang kuat dan mendapat dukungan cukup dari parlemen. Usaha dari kedua formatur untuk membentuk cabinet yang kuat menemui kegagalan, sebab tidak ada kesepakatan tentang calon-calon yang akan di dudukan didalam cabinet. Pada tanggal 19 maret kedua formatur ini mengembalikan mandatnya dan Presiden Soekarno menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagai formatur baru. Akhirnya setelah berusaha 2 minggu, pada tanggal 30 maret Mr. Wilopo mangajukan susunan kabinetnya yang terdiri atas : PNI dan Masyumi masing-masing mendapat jatah 4 orang, PSI 2 orang, PKRI (Partai Khatolik Republik Indonesia), Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya), Partai Buruh, dan PSII masing-masing 1 orang dan golongan tak berpartai 3 orang. Dalam menentukan susunan personalia kabinetnya, Wilopo mengusahakan adanya suatu team yang terpadu sebagai Zaken Kabinet, Sehingga dapat secara bulat mendukung kebijaksanaan Pemerintah.
Mengenai Program Kabinet Wilopo terutama ditunjukan pada persiapan pelaksanaan pemilihan umum (untuk Konstituante, DPR, dan DPRD), Kemakmuran, pendidikan rakyat dan keamanan. Sedang program luar Negeri terutama ditunjukan pada penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda dan pengembalian Irian Barat ke Indonesia serta menjalankan politok bebas-aktif menuju perdamaian Dunia.
Kementrian Penerangan, Keterangan dan Djawaban Pemerintah atas Program Kabinet Wilopo, Djakarta, 1952 dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI
0 Response to "Review Buku "Sejarah Nasional Indonesia VI""
Posting Komentar