Geologi Jawa Timur
Februari 24, 2016
Add Comment
A. DESKRIPSI GEOLOGI
Pulau Jawa sangat dipengaruhi oleh gunung-gunung api. Tulang punggung pulau Jawa dibentuk oleh rangkaian gunung api. Gunung-gunung api di Jawa banyak yang mempunyai bentuk tidak teratur, karena sifat pipa kepundan (titik erupsi) yang berpindah-pindah dan adanya kerucut parasiter.Daerah utara menunjukkan perbedaan yang mencolok dengan daerah sebelah selatan. Pantai utara secara berangsur-angsur berbentuk landai, tetapi di sebelah selatan pantai nya curam.
Unsur-unsur struktur utama Pulau Jawa adalah Geantiklinal Jawa Selatan dan Geantiklinal Jawa Utara. Geosinklinal Jawa Utara menjadi semakin lebar ke arah timur dan mulai dari Semarang terpecah menjadi 2 yaitu cabang ke utara dan cabang ke selatan di tempati oleh Pegunungan Kendeng dan Selat Madura.
Bagian puncak geantiklinal Jawa telah runtuh melalui sesar-sesar, dan sekrang berwujud lekukan-lekukan dengan di dalamnya berupa tonjolan-tonjolan setempat. Sayap selatan geantiklinal Jawa sekarang membentuk pegunungan Selatan yang merupakan bongkahan-bongkahan yang mengalami kemiringan ke arah selatan. Di Jawa Tengah, pegunungan Selatan tidak tampak, diduga telah merosot ke bawah permukaan air laut.
Jawa Timur terletak di sebelah timur garis Semarang-Yogyakarta, yang secara fisiografis dapat dibedakan.
B. DESKRIPSI PULAU MADURA
Madura merupakan perluasan ke arah timur dari bukit-bukit Rembang. Sedangkan selat Madura merupakan lanjutan dari pegunungan Kendeng yang ujung timurnya tenggelamdi bawah delta Brantas. Selat ini ke arah timur masuk ke laut Bali dan termasuk back deep dari Nusa tenggara.
C. DESKRIPSI KOTA MALANG
Berdasarkan kondisi fisiografis Jawa Timur, Kota Malang termasuk dalam Zona Pegunungan Selatan yang terdiri dari dataran tinggi yang dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Beberapa puncak pegunungan tersebut diantaranya adalah Gunung Anjasmoro,Gunung Arjuno di bagian utara, Gunung Kawi dan Gunung Batok di bagian barat, serta Gunung Semeru dan Gunung Bromo di bagian timur. Lereng-lereng pegunungan tersebut, umumnya membentuk perbukitan yang makin melandai mendekati Kota Malang. Lembah-lembah yang terbentuk diantara pegunungan umumnya sempit, cukup dalam dengan tebing curam hingga terjal dan berbentuk V. Pada dasar lembah-lembahnya terdapat alur-alur sungai yang merupakan anak sungai Brantas yang melintasi Kota Malang yang membujur dari arah Barat-utara menuju kearah Selatan Kota.
Pulau Jawa sangat dipengaruhi oleh gunung-gunung api. Tulang punggung pulau Jawa dibentuk oleh rangkaian gunung api. Gunung-gunung api di Jawa banyak yang mempunyai bentuk tidak teratur, karena sifat pipa kepundan (titik erupsi) yang berpindah-pindah dan adanya kerucut parasiter.Daerah utara menunjukkan perbedaan yang mencolok dengan daerah sebelah selatan. Pantai utara secara berangsur-angsur berbentuk landai, tetapi di sebelah selatan pantai nya curam.
Unsur-unsur struktur utama Pulau Jawa adalah Geantiklinal Jawa Selatan dan Geantiklinal Jawa Utara. Geosinklinal Jawa Utara menjadi semakin lebar ke arah timur dan mulai dari Semarang terpecah menjadi 2 yaitu cabang ke utara dan cabang ke selatan di tempati oleh Pegunungan Kendeng dan Selat Madura.
Bagian puncak geantiklinal Jawa telah runtuh melalui sesar-sesar, dan sekrang berwujud lekukan-lekukan dengan di dalamnya berupa tonjolan-tonjolan setempat. Sayap selatan geantiklinal Jawa sekarang membentuk pegunungan Selatan yang merupakan bongkahan-bongkahan yang mengalami kemiringan ke arah selatan. Di Jawa Tengah, pegunungan Selatan tidak tampak, diduga telah merosot ke bawah permukaan air laut.
Jawa Timur terletak di sebelah timur garis Semarang-Yogyakarta, yang secara fisiografis dapat dibedakan.
- Jalur utara dari Jawa Timur ditutupi oleh vulkan Muria, vulkan Lasem, dan perbukitan Rembang (antiklinorium Rembang). Vulkan Muria terdiri dari batuan Leucite dan Vulkan Lasem bersifat andesitis. Vulkan ini menunjukkan perbedaan dengan seri vulkan-vulkan di Jawa. Gunung Muria dulunya (awal Holosen) letaknya terpisah dari Jawa, tetapi sekarang dihubungkan oleh dataran aluvial Semarang-Demak-Kudus-Pati-Juwono-Rembang yang sampai sekarang proses pengendapannya masih terjadi. Antiklinorium Rembang berupa punggung-punggungan dengan arah timur-barat dengan lebar rata-rata 50km dan ketinggian rata-rata 500meter, yang diselilngi oleh daratan aluvial Blora dan Jojogan.
- Zone Randublatung yaitu sebiah jalur sinklinal yang berupa daratan aluvial membentang dari Semarang melalui Purwodadi, Randublatung, Ngimbang, sampai Wonokromo. Jalur ini memisahkan bukit-bukit Rembang dengan Pegunungan Kendeng.
- Antiklinorium Kendeng, yaitu lanjutan dari pegunungan Serayu Utara di Jawa Tengah. Pegunungan Kendeng merupakan bukit-bukit lipatan yang terdiri dari batuan kapur dan mergel.
- Zone depresi yang memanjang di Jawa Timur sebagian tertutup oleh sederetan vulkan muda. Jalur ini dibedakan menjadi 3 yaitu : (1) sub zone ngawi, depresi sinklinal kelanjutan dari zone Serayu melalui Sragen, Ngawi sampai dataran aluvial delta Brantas di Jombang (2) zone solo yang dibentuk oleh sederetan vulkan-vulkan Kwarter dengan dataran intermountain/antar pegunungan (vulkan sindoro, sumbing, dataran magelang, vulkan merbabu, merapi, dataran surakarta, vulkan lawu, dataran madiun, gunung willis, dataran Brantas, vulkan kelud, kawi, butak, anjasmoro, welirang, arjuno, dataran malang (3) sub zone blitar, suatu jalur di sebelah selatan zone vulkan kwarter yang terletak antara wonogiri-bulong-tulungagung-blitar.
- Pegunungan Selatan, merupakan pegunungan blok yang miring kearah selatan dan utaranya berupa escarpment (tebing patahan).
B. DESKRIPSI PULAU MADURA
Madura merupakan perluasan ke arah timur dari bukit-bukit Rembang. Sedangkan selat Madura merupakan lanjutan dari pegunungan Kendeng yang ujung timurnya tenggelamdi bawah delta Brantas. Selat ini ke arah timur masuk ke laut Bali dan termasuk back deep dari Nusa tenggara.
C. DESKRIPSI KOTA MALANG
Berdasarkan kondisi fisiografis Jawa Timur, Kota Malang termasuk dalam Zona Pegunungan Selatan yang terdiri dari dataran tinggi yang dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Beberapa puncak pegunungan tersebut diantaranya adalah Gunung Anjasmoro,Gunung Arjuno di bagian utara, Gunung Kawi dan Gunung Batok di bagian barat, serta Gunung Semeru dan Gunung Bromo di bagian timur. Lereng-lereng pegunungan tersebut, umumnya membentuk perbukitan yang makin melandai mendekati Kota Malang. Lembah-lembah yang terbentuk diantara pegunungan umumnya sempit, cukup dalam dengan tebing curam hingga terjal dan berbentuk V. Pada dasar lembah-lembahnya terdapat alur-alur sungai yang merupakan anak sungai Brantas yang melintasi Kota Malang yang membujur dari arah Barat-utara menuju kearah Selatan Kota.
0 Response to "Geologi Jawa Timur"
Posting Komentar