Keunikan Gunung Kelud
Februari 24, 2016
Add Comment
Gunung yang satu ini sering disebut dengan Gunung Kelud ataupun Gunung Kelut. Gunung ini secara administratif terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.
Salah satu keunikan gunung api ini adalah adanya danau kawah. Konon dalamnya lebih dari 600 meter dan mampu menyimpan air sampai 40 juta m3. Pada tahun 1907 pemerintah Belanda membuat sistem trowongan dan berhasil mengurangi air danau kawah sebanyak 4,3 juta m3. Pada tahun 1923 , menyusul runtuhnya dinding trowongan, maka dibuatkan lagi 7 trowongan yang berhasil mengurangi jumlah air sampai menjadi 1,8 juta m3.
Gunung kelud (sering di salah tuliskan menjadi kelut yang berarti “sapu” dalam bahasa jawa; dalam bahasa Belanda Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, kira-kira 27 km sebelah timur Kota Kediri. Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014.
Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif. Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak tahun 1300 M gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun) menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.
Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah yang dalam kondisi letusan dapat menghasilkan aliran lahar letusan dalam jumlah besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan Freatik tahun 2007 memunculkan sumbat lava ke permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna, menyisakan genangan kecil seperti kubangan air. Sumbat lava ini hancur pada letusan besar di awal tahun 2014.
Salah satu keunikan gunung api ini adalah adanya danau kawah. Konon dalamnya lebih dari 600 meter dan mampu menyimpan air sampai 40 juta m3. Pada tahun 1907 pemerintah Belanda membuat sistem trowongan dan berhasil mengurangi air danau kawah sebanyak 4,3 juta m3. Pada tahun 1923 , menyusul runtuhnya dinding trowongan, maka dibuatkan lagi 7 trowongan yang berhasil mengurangi jumlah air sampai menjadi 1,8 juta m3.
Gunung kelud (sering di salah tuliskan menjadi kelut yang berarti “sapu” dalam bahasa jawa; dalam bahasa Belanda Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, kira-kira 27 km sebelah timur Kota Kediri. Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014.
Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif. Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak tahun 1300 M gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun) menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.
Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah yang dalam kondisi letusan dapat menghasilkan aliran lahar letusan dalam jumlah besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan Freatik tahun 2007 memunculkan sumbat lava ke permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna, menyisakan genangan kecil seperti kubangan air. Sumbat lava ini hancur pada letusan besar di awal tahun 2014.
0 Response to "Keunikan Gunung Kelud"
Posting Komentar