Lipatan dan Sesar

Lempeng-lempeng yang bergeser dan benua-benua yang hanyut merupakan penyebab dari beberapa bentang alam utama di Bumi. Karena potongan besar di permukaan Bumi mengalami tekanan, batuan padat perlahan-lahan mengerut dan berkisut. Lapisan-lapisan ini menjadi lipatan-lipatan yang bergelombang. Permukaan daratan didorong keatas menjadi serangkaian bukit atau bahkan pegunungan. Angin, hujan, matahari, es, salju, dan kekuatan alam lain bisa mendorong lipatan tersebut ke bawah secepat saat didorong ke atas sehingga membuat permukaannya tetap rendah dan bulat. Tapi jika lipatan tersebut naik lebih cepat, maka mereka akan membentuk puncak-puncak yang bergerigi. Pegunungan terbesar di dunia termasuk Himalaya (Asia), Andes (Amerika Selatan), Rockies (Amerika Utara) dan Alpen (Eropa) semuanya merupakan pegunungan lipatan.

Ditempat-tempat lain, batuan meregang atau membengkok sehingga retak atau pecah di titik-titik yang lemah. Retakan-retakan ini dikenal dengan nama patahan atau sesar, yang bisa berbentuk lurus atau berbelok-belok serta membentuk jurang sempit atau lebar. Sebalok atau sebilah tanah kadang-kadang tergelincir ke antara dua retakan dan membentuk sebuah bukit yang curam di sisi-sisinya, yang disebut dengan lembah retak. Pembentukan lembah retak juga bisa menghasilkan pegunungan, saat batuan di sisi-sisinya bergerak masuk dan menekan balok tengah ke atas. Balok-balok yang naik disebut sembul dan yang turun di sebut terban.

Patahan terbesar di dataran Bumi adalah Lembah Retak Besar. Rangkaian retakan ini dimulai dari bgian timur Mediterania ke arah tenggara melewati Laut Mati dan Laut Merah, kemudian ke selatan menyebrangi Afrika Timur melewati Danau Turkana. Patahan ini membelah di sekitar Danau Victoria dan berlanjut ke selatan menuju Danau Tanzania dan Malawi. Panjang sistem lembah ini mencapai 5000 meter dan lebarnya bertambah sebanyak 2cm di tempatnya setiap tahun. Jutaan tahun lagi Laut Merah bisa menjadi samudera yang luas dan air laut bisa membanjiri lembah tersebut.

Share this post