Pengertian Balada Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya Paling Lengkap
September 28, 2018
Add Comment
Pengertian Balada Paling Lengkap
Ilmusosial.info - Balada Adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang kisah ataupun cerita tertentu. Dan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Puisi Balada yaitu puisi sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan dan terkadang berupa dialog.Para penyanyi memilih untuk menggunakan balada sebagai sarana untuk menuangkan apa yang ada dibenaknya.
Pengertian balada yang lain yaitu:
Puisi Balada ialah puisi yang berkisah tentang hidup dan kehidpuan manusia, melalui pikiran dan perasaan yang berintikan budaya universal dan tak terikat dengan ruang dan waktu tertentu.
Puisi balada ialah suatu wadah mengungkapkan getaran tabir hidup dalam lingkaran orbit kehidupan.
Ciri-Ciri Balada
Adapun ciri-ciri balada diantaranya sebagai berikut :
Berisi tentang suatu kisah atai cerita.
- Terdiri dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik.
- Bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.
- Larik terakhir yang berada pada bait pertama dipakai sebagai refren dalam bait-bait selanjutnya.
Contoh Balada
Berikut ini contoh balada yaitu :
Balada Ibu yang dibunuhKarya W.S. RendraIbu musang di lindung pohon tua meliangBayinya dua ditinggal mati lakinya.Bualan sabit terkait malam memberita datangnyaWaktu makan bayi-bayinya mungil sayang.Matanya berkata pamitan, bertolaklah iaDirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desaMenggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tibaOleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daunTertangkap musang betina dibunuh esok harinya.Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannyaIbu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.Tiada tahu akan meraplah kolik meratap jugaDan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggaraLalu satu ketika di pohon tua meliangMatilah anak-anak musang, mati dua-duanya.Dan jalannya semua peristiwaTanpa dukungan satu dosa, tanpa.
Contoh 2 :
Balada Orang-orang TercintaKarya: W.S. RendraKita bergantian menghirup asamBatuk dan lemas tercerukMarah dan terbaret-baretCinta membuat kita bertahandengan secuil redup harapanKita berjalan terseok-seokMengira lelah akan hilangdi ujung terowongan yang terangNamun cinta tidak membawa kitamemahami satu sama lainKadang kita merasa beruntungNamun harusnya kita merenungAkankah kita sampai di altarDengan berlari terpatah-patahMengapa cinta tak mengajari kitaUntuk berhenti berpura-pura?Kita meleleh dan tergerusSerut-serut sinar matahariSementara kita sudah luparasanya mengalir bersama kehidupanMelupakan hal-hal kecilyang dulu termaafkanMengapa kita saling menyembunyikanMengapa marah dengan keadaan?Mengapa lari ketika sesuatumembengkak jika dibiarkan?Kita percaya pada cintaYang borok dan tak sederhanaKita tertangkap jatuh terperangkapDalam balada orang-orang tercinta
Contoh 3 :
Balada Pembungkus TempeKarya: W.S. RendraFermentasi asaMengharap sempurnaBentuk utuh nan konyolRasa, karsa tempePembungkus yang berjasaPenuh kisah bertulis duka laraDibuang tanpa dibacaPembungkus tempeBukan plastik tapi kertas usang tak terpakaiMasihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?
Contoh 4:
Minggu Kelabu
Minggu pagi kelabu
Kuberjalan tiada tentu
Angin sejuk menerpa rambutku
Baawa aku ketepi jalan itu
Bus berhenti tepat didepanku
Ku melangkah naik, lalu duduk dibangku
Kubuka jendela kaca
Pandanganku lempar keluar sana
Mataku terbelalak
Saat melihat balihonya
Ya, itu dia
Dia yang membuatku seperti ini
Dia yang menghancuurkan hidupku
Dia yang porak-porandakan keluargaku
Karena dia kami miskin
Karenadia kami melarat
Ku gapai wajahnya
Kucakar dia dengan kuku-kukuku
Hahahahaha
Aku ketawa penuh kepuasan
Contoh 5 :
BaladaTerbunuhnya Atmo Karpo
Oleh: W.S. Rendra
Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang
Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri
Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.
Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.
Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.
Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala
Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.
Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan, sorak sorai, anggur darah.
Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya.
Demikin Pengertian Balada Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya Paling Lengkap, semoga dapat bermanfaat
0 Response to "Pengertian Balada Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya Paling Lengkap"
Posting Komentar