Pengertian Dan Macam-Macam Gaya VAN DER WAALS Terlengkap
Agustus 28, 2018
Add Comment
Ilmusosial.info - Gaya ini ialah adalah gaya antarmolekul yang sifatnya sangat lemah. Gaya Van der Waals berawal pada awal abad XX, ditemukan oleh Jhonnes Diderik Van der Waals, gaya ini terbagi menjadi dua bentuk yakni gaya London dan gaya tarik dipol.
Gaya London
Gaya London dikemukakan oleh fisikawan dari Jerman bernama Fritz London di tahun 1928. Gaya London ini ialah merupakan gaya tarik-menarik antarmolekul nonpolar yang disebabkan adanya dipol terimbas yang disebabkan oleh perpindahan elektron dari suatu orbital yang lain dan membentuk dipol sesaat. Gaya London ini menyebabkan molekul nonpolar yang bersifat agak polar.
Kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat berimbas kepada molekul yang ada disekitarnya yang disebut juga dengan Polarisabilitas. Polarisabilitas ini erat kaitannya dengan massa molekul relatif (Mr) dan juga bentuk molekul. Jika massa molekul relatif semakin besar, maka molekul semakin mudah mengalami polaritas sehingga Gaya London akan semakin kuat.
Dengan massa molekul relatif yang sama besar, molekul yang bentuknya panjang kemudian akan lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan molekul yang bentuknya kecil, kompak, serta simetris. Jadi, semakin mudah molekul mengalami polarisasi, maka semakin tinggi juga titik didih serta titik lelehnya. Oleh sebab itu, apabila massa molekul relatif zat semakin besar maka titik didih lelehnya juga akan semakin tinggi.
Jensi gaya tarik yang sifatnya sangat lemah ini biasanya terjadi antara molekul-molekul kovalen nonpolar, misalnya, N2, H2, ataupun CH4. Gaya tarik ini dihasilkan dengan cara menyurut dan mengalirnya orbital-orbital electron sehingga menimbulkan pemisahan muatan yang sangat lemah dan juga sangat singkat disekitar katan. Gaya London tersebut meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah elektron.
Dan gaya London pun akan meningkat seiring dengan bertambahnya massa molar zatnya, pasalnya molekul yang mempunyai massa molar besar cenderung mempunyai lebih banyak elektron.
Percabangan akan menurunkan kekuatan pada gaya London. Sebab dengan adanya percabangan menyebabkan berkurangnya area kontak pada antarmolekul. Dan titik didih senyawa akan sebanding dan mencerminkan kekuatan pada gaya London.
Gaya tarik dipol
Molekul-molekul polar yang cenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif sari suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang lain. Dan gaya tarik-menarik ini dikenal dengan sebutan gaya tarik dipol. Semakin besar momen pada dipol yang dimiliki oleh suatu senyawa, makansemakin besar pula gaya tarik dipol yang dihasilkan.
Gaya ini sifatnya lebih kuat dari pada gaya London. Oleh sebab itu, molekul yang mengalami gaya tarik dipol akan mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan molekul yang mengalami gaya London. Terdapat tiga jenis gaya tarik dipol. Berikut ini ialah penjelasan dari ketiga gaya tarik dipol tersebut :
Intraksi Dipol Terimbas (Dipol Terinduksi)
Gaya antarmolekul ini terjadi ketika molekul polar mengimbas molekul nonpolar. Misalnya, molekul air (H2O) yang bersifat polar bisa menginduksi molekul oksigen (O2) yang sifatnya nonpolar. Dipol terimbas inilah yang akan menyebabkan gas oksigen larut dalam air.
Intraksi Ion-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi saat intraksi antara ion dan molekul polar. Kekuatan intraksi ini selaras dengan muatan dan juga ukuran ion serta kepolaran dan ukuran molekul polar. Dan kation ini mempunyai interaksi yang lebih kuat dengan molekul polar dibandingkan dengan anion. Dan salah satu contoh interaksi ini ialah hidrasi senyawa NaCl dalam air.
Intraksi Dipol-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi apabila ujung positif dari salah satu molekul dipol ditarik keujung negatif dari dipol molekul yang lainnya. Dan gaya ini lebih kuat dari gaya London, namun tetap bersifat sangat lemah. Dan interaksi ini terjadi pada senyawa kovalen polar, misalnya HCI dan HBr.
Demikian penjelasan mengenai PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM GAYA VAN DER WAALS, semoga bisa bermanfaaat
Gaya London
Gaya London dikemukakan oleh fisikawan dari Jerman bernama Fritz London di tahun 1928. Gaya London ini ialah merupakan gaya tarik-menarik antarmolekul nonpolar yang disebabkan adanya dipol terimbas yang disebabkan oleh perpindahan elektron dari suatu orbital yang lain dan membentuk dipol sesaat. Gaya London ini menyebabkan molekul nonpolar yang bersifat agak polar.
Kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat berimbas kepada molekul yang ada disekitarnya yang disebut juga dengan Polarisabilitas. Polarisabilitas ini erat kaitannya dengan massa molekul relatif (Mr) dan juga bentuk molekul. Jika massa molekul relatif semakin besar, maka molekul semakin mudah mengalami polaritas sehingga Gaya London akan semakin kuat.
Dengan massa molekul relatif yang sama besar, molekul yang bentuknya panjang kemudian akan lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan molekul yang bentuknya kecil, kompak, serta simetris. Jadi, semakin mudah molekul mengalami polarisasi, maka semakin tinggi juga titik didih serta titik lelehnya. Oleh sebab itu, apabila massa molekul relatif zat semakin besar maka titik didih lelehnya juga akan semakin tinggi.
Jensi gaya tarik yang sifatnya sangat lemah ini biasanya terjadi antara molekul-molekul kovalen nonpolar, misalnya, N2, H2, ataupun CH4. Gaya tarik ini dihasilkan dengan cara menyurut dan mengalirnya orbital-orbital electron sehingga menimbulkan pemisahan muatan yang sangat lemah dan juga sangat singkat disekitar katan. Gaya London tersebut meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah elektron.
Dan gaya London pun akan meningkat seiring dengan bertambahnya massa molar zatnya, pasalnya molekul yang mempunyai massa molar besar cenderung mempunyai lebih banyak elektron.
Percabangan akan menurunkan kekuatan pada gaya London. Sebab dengan adanya percabangan menyebabkan berkurangnya area kontak pada antarmolekul. Dan titik didih senyawa akan sebanding dan mencerminkan kekuatan pada gaya London.
Gaya tarik dipol
Molekul-molekul polar yang cenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif sari suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang lain. Dan gaya tarik-menarik ini dikenal dengan sebutan gaya tarik dipol. Semakin besar momen pada dipol yang dimiliki oleh suatu senyawa, makansemakin besar pula gaya tarik dipol yang dihasilkan.
Gaya ini sifatnya lebih kuat dari pada gaya London. Oleh sebab itu, molekul yang mengalami gaya tarik dipol akan mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan molekul yang mengalami gaya London. Terdapat tiga jenis gaya tarik dipol. Berikut ini ialah penjelasan dari ketiga gaya tarik dipol tersebut :
Intraksi Dipol Terimbas (Dipol Terinduksi)
Gaya antarmolekul ini terjadi ketika molekul polar mengimbas molekul nonpolar. Misalnya, molekul air (H2O) yang bersifat polar bisa menginduksi molekul oksigen (O2) yang sifatnya nonpolar. Dipol terimbas inilah yang akan menyebabkan gas oksigen larut dalam air.
Intraksi Ion-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi saat intraksi antara ion dan molekul polar. Kekuatan intraksi ini selaras dengan muatan dan juga ukuran ion serta kepolaran dan ukuran molekul polar. Dan kation ini mempunyai interaksi yang lebih kuat dengan molekul polar dibandingkan dengan anion. Dan salah satu contoh interaksi ini ialah hidrasi senyawa NaCl dalam air.
Intraksi Dipol-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi apabila ujung positif dari salah satu molekul dipol ditarik keujung negatif dari dipol molekul yang lainnya. Dan gaya ini lebih kuat dari gaya London, namun tetap bersifat sangat lemah. Dan interaksi ini terjadi pada senyawa kovalen polar, misalnya HCI dan HBr.
Demikian penjelasan mengenai PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM GAYA VAN DER WAALS, semoga bisa bermanfaaat
0 Response to "Pengertian Dan Macam-Macam Gaya VAN DER WAALS Terlengkap"
Posting Komentar